Airlangga: Vaksinasi akan Perkuat Sentimen Positif Pasar Perdagangan Saham 2021

- 12 Januari 2021, 13:47 WIB
Airlangga Hartarto
Airlangga Hartarto /Setneg

PORTAL JOGJA - Aktivitas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) telah dimulai untuk tahun 2021.

Ada rasa optimis pada perdagangan saham di tahun 2021 ini.

Ada harapan perdagangan saham terus meningkat dari waktu ke waktu. Dengan begitu tingkat kepercayaan pelaku pasar akan pulih sehingga indeks harga saham gabungan (IHSG) akan terkerek hingga kisaran 6.800-7.000 pada akhir Desember 2021 nanti.

Baca Juga: Ada Penumpang Palsu di Sriwijaya Air SJ-182, Polri dan Angkasa Pura Selidiki Data KTP

Baca Juga: Fahri Hamzah Berikan Doa untuk Presiden Indonesia, Tak Sebut Mantan Tapi Diberi Nomor, Maksudnya

"Bismillahirrahmanirrahim, saya dengan resmi membuka perdagangan Bursa Efek Indonesia 2021," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat hadir membuka perdagangan saham perdana, yang berlangsung di Main Hall Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, dalam rilisnya yang diterima Portal Jogja hari ini, Selasa 11 Januari 2021.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (RI) Airlangga Hartarto mengatakan dimulainya program vaksinasi awal tahun ini akan semakin memperkuat sentimen positif yang sudah terlihat sejak akhir tahun 2020.

Pasar saham 2021 juga akan diwarnai kehadiran banyak emiten baru. Menko Perekonomian menyebut minimal 30 perusahaan akan melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) ini. Pasar modal Indonesia tahun 2021 juga akan disemarakkan dengan pencatatan Surat Berharga Negara maupun obligasi korporasi.

Baca Juga: Harun Yahya Divonis 1.075 Tahun Penjara Atas Kasus Kejahatan Seksual

Baca Juga: Dua gorila di Kebun Binatang San Diego Positif Covid-19, Kasus Penularan Pertama pada Species Kera

Airlangga menambahkan pesan optimisme tentang peluang kebangkitan pasar tahun 2021. Ia yakin, ketidakpastian pasar modal akibat pandemi selama 2020 akan berakhir.

"Optimisme terlihat di pasar modal sejalan dengan penurunan risiko ketidakpastian di pasar keuangan global dan IHSG diprediksi bisa mencapai 6.800 atau 7.000 di akhir Desember 2021," katanya.

Pelaku pasar diimbau untuk tetap optimistis karena pemerintah telah meluncurkan berbagai kebijakan stimulus untuk memacu pertumbuhan ekonomi tahun 2021. Selain berbagai strategi mendorong pemulihan ekonomi, pemberlakuan UU Cipta Kerja juga akan direspons positif oleh pasar saham.

Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik DIY Selasa 12 Desember, Lokasi Kota Yogyakarta dan Wates

Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, tren positif pasar modal 2021 merupakan kelanjutan kinerja positif sepanjang 2020, meski tekanan yang ditimbulkan oleh Pandemi Covid-19 sangat kuat.

Setelah mencapai titik terendah yang ditandai dengan penurunan IHSG hingga level 3.900 pada Maret 2020, pasar saham Indonesia berhasil rebound dan menutup tahun 2020 dengan posisi IHSG 5.979,07 pada 30 Desember.

"Ini adalah hal yang baik dan positif," ungkap Wimboh.

Secara terpisah, Irfan Noor Riza, Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia – Yogyakarta mengatakan bahwa tahun 2021 adalah Tahun Investasi Saham. Setelah terpukul pandemi Covid-19, saham akan menjadi pilihan investasi di tahun 2021.

Baca Juga: Kisah Thomas Djorghi, Jadi Artis dari Bawah, Rela Tidur di Emperan Toko dan Pakai Celana Berjamur

Menurutnya beberapa katalis positif akan mendorong pasar modal di tahun 2021 ini, mulai dari pandemi Covid-19 yang bisa diatasi pemerintah, tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang rendah, dan stimulus fiskal pemerintah utk mendorong ekonomi lebih baik. Pertumbuhan investor pasar modal di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

"Selama pandemi Covid-19 di tahun 2020, pertumbuhan investor di DIY mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebanyak 18.468 investor dalam kurun waktu Januari-Desember 2020. Dan saat ini, jumlah total investor di DIY berjumlah 68.117 investor,” ujar Irfan.

"Pandemi covid-19 membuat masyarakat tersadar arti pentingnya berinvestasi khususnya berinvestasi di pasar modal. Masyarakat mempunyai banyak waktu untuk belajar berinvestasi seiring dgn protokol-protokol yang diberlakukan misal, PSBB dan WFH.  Dan melihat beberapa katalis positif yang ada, kami sangat yakin dan optimis pasar modal di DIY akan terus bertumbuh seiring dgn bertumbuhnya jumlah investor," pungkasnya.***

Editor: Bagus Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x