Dana 100 Miliar Dolar AS Jadi Bidikan Luhut Pandjaitan untuk Lembaga Pengelola Investasi

- 3 Desember 2020, 12:25 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir
Menteri BUMN Erick Thohir /Instagram.com/@erickthohir

PORTAL JOGJA - Bersama Menteri Koordinator (Menko) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Luhut Binsar Pandjaitan yang juga Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi saat ini tengah berada di Jepang untuk mencari dukungan dalam rencana pembentukan Sovereign Wealth Fund (SWF) atau lembaga pengelola investasi (LPI).

Lembaga tersebut merupakan amanat dari berlakunya Undang Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Menko Luhut pun memproyeksikan LPI nantinya akan dapat menghimpun dana hingga 100 miliar dolar Amerika Serikat (AS) yang dapat diperoleh satu hingga dua tahun ke depan.

Baca Juga: Diutus Jokowi, Luhut dan Erick Thohir Berangkat ke Jepang Cari Suntikan Dana

“Jadi kalau kita bisa dapat 100 miliar dolar AS dalam setahun, dua tahun ke depan, kita leverage tiga kali jadi 300 miliar dolar AS,” imbuh dia dalam webinar yang digelar Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Selasa, 1 November 2020.

Dilansir kantor berita Antara, dari dana 300 miliar dolar AS itu, lanjut Luhut, diharapkan bisa untuk menutup beberapa proyek pembangunan di Indonesia.

“Jadi 300 miliar dolar AS inilah nanti akan bisa meng-cover proyek di dalamnya, ada enam yang disusun mulai dari kesehatan, pertanian, infrastruktur, sampai dengan pembangunan ibu kota,” imbuhnya.

Luhut menjelaskan, Peraturan Pemerintah (PP) yang mengatur soal Sovereign Wealth Fund dalam proses pembuatan dan saat ini tengah dalam finalisasi dan diharapkan sudah mulai berjalan Desember 2020 ini. Pada tahap awal, ungkapnya, pemerintah Indonesia akan menyuntikkan sekitar 5 miliar dolar hingga 6 miliar dolar AS ke dana abadi tersebut.

Baca Juga: Ada BSU GTK dari Kemenag, Lebih Dari 600 Ribu Guru PAI akan Dapatkan Bantuan

Luhut pun membidik sejumlah investor mulai dari The Blackstone Group dan BlackRock yang akan ditemui di sela kunjungan kerjanya di AS nanti. Diharapkan dua investor itu bisa menanamkan modal di SWF Indonesia. Begitu pula The United States International Development Finance Corporation (IDFC) yang diharapkan juga bisa ikut menyuntikkan dana ke SWF Indonesia.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x