Network
PORTAL JOGJA – Suasana penuh haru menyelimuti kediaman dalang kondang Yogyakarta Ki Seno Nugroho menjelang peti jenazah dimasukkan dalam mobil ambulance. Para wiyaga dan pesinden larut dalam kesedihan. Demikian juga para hadirin yang datang memberikan penghormatan terakhir untuk almarhum.
Sesuai dengan pesan yang pernah disampaikan almarhum, upacara pemberangkatan jenazah diiringi dengan alunan Gending Ladrang Gajah Seno laras Slendro pathet 9 karya Ki Joko Porong.
Sebelum jenazah diberangkatkan, dalang sepuh Yogyakarta Ki Cermo Sutejo berkesempatan menyampaikan sambutan mewakili keluarga besar seniman Yogyakarta. Tanpa bisa menahan keharuan, Ki Sutejo pun menyampaikan duka mendalamnya.
Baca Juga: Info Penting dan Lengkap! Hari ini 4 November 2020 Pendaftaran Terakhir Kartu Prakerja Gelombang 11
Diiringi lantunan Gending Tlutur, Ki Sutejo mengatakan kepergian Ki Seno Nugroho yang telah dianggap seperti anaknya sendiri itu sangat mengagetkan. Terlebih almarhum tengah pada puncak karirnya.
Tak hanya terkenal di Yogyakarta dan Jawa Tengah, namun juga di kancah nasional. “Kok mung tekan semono waluyane anak kula,” ungkap Ki Sutejo sambil terisak.
Namun Ki Sutejo mengatakan, sebagai manusia hanya bisa memupus rasa sedih dan menerima takdir yang digariskan. “Pamupusing kula panenengan namun semanten, sageta roh sucinipun dipun tampi Gusti Allah,” kata Ki Sutejo. Ki Seno Nugroho dimakamkan siang ini di Makam Semaki Gede Umbulharjo Yogyakarta. ***
