Safari Syawalan Kulon Progo, Sultan Pesan 3 Hal Penting

- 22 April 2024, 19:23 WIB
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Safari Syawalan Kulon Progo, Senin (22/04) di Taman Budaya Kulon Progo, Pengasih, Kulon Progo.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Safari Syawalan Kulon Progo, Senin (22/04) di Taman Budaya Kulon Progo, Pengasih, Kulon Progo. /Humas DIY/

PORTAL JOGJA - Ada tiga wejangan penting dan mendasar yang diberikan oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Safari Syawalan Kulon Progo, Senin (22/04) di Taman Budaya Kulon Progo, Pengasih, Kulon Progo. Pembangunan Aeropolis, pertumbuhan UMKM, serta bantuan sosial bagi Lansia yang diharapkan bisa menjamin kehidupan mereka, sekaligus menekan angka kemiskinan.

Sri Sultan menyebut, seperti kesepakatan l bersama mengenai aeropolis YIA, pemerintah kabupaten Kulon Progo diharapkan bisa memilih dan memilah investor. Sri Sultan menekankan, pemilahan ini penting agar tidak menimbulkan kawasan kumuh, pada radius 1000 - 1.800 hektar dari bandara, sehingga menimbulkan masalah baru.

“Membangun kerjasama harus memperhatikan bahwa kawasan antara 1000 sampai 1800 itu ditata menjadi kawasan-kawasan yang sudah ditentukan peruntukannya. Harus sesuai dengan kesepakatan kita, tidak serta merta menuruti maunya investor saja. Tidak sembarangan, kita mencoba untuk membangun infrastruktur dengan kelengkapannya,” ujar Sri Sultan.

Baca Juga: Berlangsung Meriah, 14 Kendi Air Suci Diarak Peringati Hari Jadi Sendangadi

Saat ini, Pemda DIY telah menjalin kerjasama pembangunan aeropolis dengan JICA. Kerjasama ini dilakukan karena diakui, DIY belum punya pengalaman untuk menyelenggarakan aeropolis. Sejauh ini, di Indonesia, airport hanya dikenal sebagai airport saja. Ketika dilakukan pembangunan, hanya sekedar airportnya saja, bukan termasuk kawasannya.

“Saya ingin memastikan, tolong Angkasa Pura tidak boleh membangun universitas maupun rumah sakit. Karena rumah sakit sudah ada di Kulon Progo dan universitas bukan bagian dari investasi Angkasa Pura. Hal-hal seperti ini kita harus konsisten, sehingga memberikan ruang-ruang bagi investasi-investasi yang bisa memberikan kesejahteraan dan lapangan kerja bagi masyarakat Kulon Progo,” ujar Sri Sultan.

Sementara, pesan penting kedua yang dipesankan Sri Sultan adalah UMKM. UMKM perlu diberikan perhatian khusus, baik yang sedang tumbuh, maupun perlu ditumbuhkan kembali. Sri Sultan menyebut, produk-produk UMKM perlu ditingkatkan untuk memenuhi standar keterjangkauan yang makin luas dan bertaraf internasional.

UMKM yang lolos kurasi dan bertaraf internasional, akan saling mendukung dengan pertumbuhan ekonomi di Kulon Progo. Selain itu, UMKM terkurasi yang ditampilkan di YIA dapat menarik wisatawan mancanegara, sehingga memperluas peluang ekspor.

Internasional Airport di Kulon Progo menurut Sri Sultan, memberikan ruang orang-orang asing untuk masuk, sehingga produk-produk UMKM pun harus semakin baik dan makin memenuhi standar. Untuk saat ini potensi lewat SiBakoel Jogja sudah dikembangkan, khususnya untuk penetrasi market lewat IT. UMKM yang telah melalui verifikasi dan standarisasi adalah jendela bagi pertumbuhan ekonomi melalui UMKM.

“Ini nanti, Bupati dan tim harus bisa mengolah bagaimana kawasan-kawasan untuk penjualan produk-produk dari Kulon Progo. Paling sedikit ada waktu 2 sampai 3 tahun ini bisa terkonsolidasi dengan baik,” ujar Sri Sultan.

Halaman:

Editor: Chandra Adi N


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x