Bagian terakhir dari tiga tarian itu adalah Beksan Medura. Beksan Medura ini termasuk salah satu karya terbesar dari Sri Sultan Hamengkubuwono I. Menggambarkan tentang suasana perjamuan para prajurit yang berpesta pasca meraih kemenangan dalam peperangan, beksan ini disebut pula sebagai Beksan Gendul karena menggunakan properti berupa gendul (botol) dan sloki (gelas kecil).
Termasuk dalam jenis tari kelompok yang diperagakan oleh empat penari alus dan empat penari gagah yang dipimpin oleh dua penari Batak (penari paling depan) berjumlah 2 orang, satu alus, satu gagah. Bahasa campuran dari Bahasa Melayu, Madura, Bagelen, dan Bagongan menjadi pengantar dalam dialog para penari.***