Network
PORTAL JOGJA - Kadipaten Pura Pakualaman Yogyakarta akan menggelar puncak prosesi Dhaup Ageng putra bungsu Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Paku Alam X pada Rabu 10 Januari 2024 bertempat di Kagungan Dalem Bangsal Sewatama. Sebuah tema telah disiapkan, yaitu 'Manifestasi Kecerdasan Bathara Indra'.
Tema 'Manifestasi Kecerdasan Bathara Indra' ini telah disiapkan secara khusus oleh ibunda mempelai putra, yaitu Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu (GBKRAA) Adipati Paku Alam. Nantinya, tema ini akan diterapkan pada busana batik yang dikenakan para calon pengantin, orang tua, para sentono, kerabat, panitia, serta abdi dalem.
"Itu semua (batik) baru dengan tema batik Indra Widagda, yang mengacu pada Bathara Indra, salah satu dari Lokapala yang menjadi salah satu dari Asthabrata, adalah ajaran kepemimpinan dan Bathara Indra adalah batara yang suka ilmu pengetahuan, belajar, dan batara yang pintar," ucapnya.
Baca Juga: Sinopsis Film Jupiter Ascending, Film Fiksi Ilmiah Dunia Luar Angkasa yang Sayang untuk Dilewatkan
Tema ini tentunya sesuai dengan kedua mempelai. BPH Kusumo Kuntonugroho merupakan lulusan Departemen Mikrobiologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada dengan predikat cumlaude. Juga sudah menyelesaikan program master di Biotechnology Department, Graduate School of Engineering, Osaka University.
Diketahui saat ini, pria yang bernama kecil RM Bhismo Srenggoro Kunto Nugroho ini sedang menempuh program doktoral di Doktoral Course, Applied Microbiology Laboratory, Biotechnology Department, Graduate School of Engineering, Osaka University.
Sementara itu mempelai putri Laily Annisa Kusumastuti adalah seorang dokter dari Departemen Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM. Setelah lulus dengan predikat cumlaude, ia kemudian meneruskan pada Program Pendidikan Profesi Dokter di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM.
Baca Juga: Perkuat Data Pertanian, Pasangan Ganjar Mahfud Pastikan Sembako Melimpah Harga Murah
Sebagai putra dari Adipati Pakualaman yang juga sekaligus Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), acara pernikahan kedua mempelai ini tentunya berbeda dengan acara pernikahan pada umumnya. Hal itu karena banyaknya rangkaian acara yang hanya berlaku di Istana Pakualaman.
