Cegah Resesi, Sri Sultan Harapkan Kegiatan Ekonomi Dapat Terus Bergerak

- 15 September 2020, 10:54 WIB
Sri Sultan Hamengku Buwono X
Sri Sultan Hamengku Buwono X /tagar.id

PORTAL JOGJA - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X baru-baru ini meminta agar kegiatan ekonomi di DIY bisa terus bergerak.

Hal ini menurutnya guna menghindari resesi berkepanjangan di masa pandemi.

Dilansir dari Antaranews, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X pada acara Rapat Koordinasi Daerah Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY di Yogyakarta juga menyampaikan jika kegiatan ekonomi tidak berjalan, pertumbuhan ekonomi dapat bergerak kearah minus secara berturut-turut.

Baca Juga : Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 9, Kapan Dibuka?

Gubernur DIY ini pun menyebutkan bahwa COVID-19 diperkirakan masih akan terus menerpa hingga akhir 2020.

Menurut WHO, Indonesia dan negara-negara lain akan mengalami krisis pangan sebagai efek domino dari COVID-19.

"Ketergantungan Indonesia atas komoditas pangan impor merupakan ancaman ketika negara-negara penghasil pangan tidak lagi menyediakan pasokan ekspor ke Indonesia," kata Sri Sultan.

Baca Juga : Jadwal Acara GTV Hari Ini Selasa 15 September 2020. Siang Ini Ada Tom and Jerry The Movie

Oleh karena itu, menurut dia, Indonesia perlu penyediaan cadangan lumbung pangan yang bertujuan untuk menciptakan kedaulatan pangan.

"Maka modernisasi among-tani dengan membangkitkan rasa dan menjaga senyawa semangat di tengah kegetiran dan keterbatasan ruang yang kita hadapi. Dukung, sebarkan dan bagikan langkah ini sebagai Resolusi Pandemi COVID-19. Lawan Corona dengan terus kreatif-berkarya di lahan sendiri," kata Sultan.

Menurut Raja Keraton Yogyakarta ini, aspek ekonomi dan aspek kesehatan tidak perlu didikotomikan tetapi harus berjalan beriringan dan saling melengkapi.

Baca Juga : Update Harga HP Xiaomi September 2020, Mulai Rp1 Jutaan

"Banyak pihak yang mendikotomikan protokol kesehatan dengan ekonomi. Seharusnya keduanya tidak saling menafikan, tapi saling melengkapi dengan cara mengatasi pandemi, seraya memulihkan ekonomi. Bukankah jika sakit, orang tidak bisa lagi produktif. Sebaliknya, jika ia sehat, tapi tidak bisa makan, ia pun akan jatuh sakit," kata Sri Sultan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Yogyakarta Hilman Tisnawan mengatakan bahwa DIY memasuki resesi dengan pertumbuhan negatif pada dua kuartal berturut-turut.

"Daerah pariwisata seperti DIY dan Bali menjadi yang paling terdampak dari berhentinya aktivitas manusia akibat pandemi. Penurunannya hingga mencapai -6,74 persen. Namun demikian, sektor pertanian justru masih mampu bertumbuh," kata Hilman. ***

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah