Penurunan Stunting Jadi Isu Strategi Program Kolaborasi MPKU PWM DIY dan BKKBN

- 14 Agustus 2023, 05:46 WIB
Penurunan stunting menjadi isu strategis bersama Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PWM DIY dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat.
Penurunan stunting menjadi isu strategis bersama Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PWM DIY dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat. /istimewa/

PORTAL JOGJA - Penurunan stunting menjadi isu strategis bersama Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PWM DIY dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat. Hal ini di tunjukan dengan kolaborasi kegiatan Sosialisasi Program Pencegahan Stunting yang berlangsung di RM Dapur Semar Wates Kulonprogo pada hari ini sabtu 12 Agustus 2023.

Stunting, atau pertumbuhan terhambat, merupakan masalah kesehatan global yang dialami oleh anak-anak di berbagai negara, termasuk Indonesia. Stunting terjadi akibat kekurangan gizi kronis pada masa pertumbuhan awal anak, biasanya pada periode 1.000 hari pertama sejak konsepsi hingga usia dua tahun.

"Kondisi ini berdampak serius pada perkembangan fisik dan mental anak, serta memiliki implikasi jangka panjang terhadap kualitas hidup dan produktivitas di masa dewasa," ujar Masykur Rahmat Ketua MPKU PWM DIY.

Baca Juga: Festival Gerobak Sapi Glagahmalang Diharapkan Dukung Destinasi WIsata Sleman

Baca Juga: Kembangkan Koperasi dan UMKM, Paku Alam X dan GKR Hemas Terima Penghargaan Pemerintah

Masykur menyampaikan tujuan kegiatan memberikan bekal dan pemahaman tentang langkah pencegahan stunting dalam menyusun program kerja majelis pembina kesehata umum muhammadiyah ditingkat pimpinan wilayah, daerah, cabang, ranting dan majelis kesehatan ditingkat pimpinan wilayah, daerah, cabang, ranting. Serta adanya kerja sama antara MPKU, Makes Aisyiyah dan BKKBN pusat, propinsi dan kabupaten kota.

Sementara Kepala BKKBN Pusat Hasto Wardoyo mengatakan stunting disebabkan 3 hal dalam proses pengasuhan anak yaitu suboptimal nutrition atau kekurangan asupan makanan, suboptimal health atau anak yang sering sakit-sakitan, dan suboptimal parenting atau pola pengasuhan anak yang tidak optimal.

HAsto menambahkan peran serta muhammadiyah dan aisyiyah dengan jejaring nya yang luar biasa dapat memberikan edukasi kepada masyarakat luas.

Acara ini dihadiri PDM da PDA Kulunprogo, Kepala Dinas Kesehatan , Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPMKPPKB) Kabupaten Kulon Progo, Majelis Pembina Kesehatan Umum PWM dan PDM se DIY, Majelis Kesehatan Aisyiyah PWA dan PDA se DIY serta Direktur RS & Klinik Muhammadiyah.***

Editor: Chandra Adi N


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x