Namun, perencanaan keluarga untuk membangun kualitas kehidupan yang lebih baik. Pada peringatan Harganas tahun ini, Sultan juga menyampaikan lima isu strategis program KB.
Yakni, memerankan petugs lapangan keluarga berencana (PLKB) dalam pembangunan KB Nasional. Dukungan stakeholders bagi kampanye peningkatan kedewasaan usia perkawinan serta menurunkan angka fertilitas remaja dengan mencegah perkawinan dini.
Berikutnya pemberdayaan keluarga kecil bahagia sejahtera (KKBS) melalui jargon “Dua Anak Cukup”. Lalu, penambahan peserta KB baru perlu diimbangi pembiayaan.
Baca Juga: Mau Beli Sepeda Gunung di Jogja? Tak Usah Bingung. Ini Tempatnya
Sedangkan isu kelima adalah perlu strategi tepat menggunakan momentum pandemi untuk edukasi KB sebagai gaya hidup hemat.
“Isu strategis itu perlu mendapatkan dukungan komitmen politik dari walikota dan bupati se-DIY,” pinta Sultan.
Ukik mengatakan ada tiga rumpun mendukung program keluarga berencana. Yakni, ketahanan keluarga, kependudukan, dan KB.
Aspek rumpun kependudukan terkait penataan kebijakan dan pencapaian bonus demografi. Pada rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) DIY, anggaran kependudukan telah dicantumkan.
Baca Juga: Menuju Normal Baru, Pemkot Yogyakarta Kendorkan Social Distancing
“Total Fertility Rate untuk DIY mendekati replacement level 2,2 persen. Standar idealnya adalah 2,1 persen,” kata Ukik kepada wartawan usai acara.