Kenakan Blangkon, Nadiem Makarim Bermain Jamuran Bersama Anak-Anak di Pendopo Tamansiswa

- 14 September 2021, 20:13 WIB
Mendikbud Ristek ikut bermain dolanan anak Jamuran di Pendopo Taman Siswa.
Mendikbud Ristek ikut bermain dolanan anak Jamuran di Pendopo Taman Siswa. /Foto : Portal Jogja/ Siti Baruni/

PORTAL JOGJA – Menteri Pendidikan, Kebudayaan. Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim hari ini Selasa 14 September 2021 melakukan silaturahmi dengan guru, kepala sekolah dan tenaga pendidikan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Usai berdialog, dalam acara yang digelar di Pendopo Tamansiswa itu Mendikbud Ristek menyempatkan bermain dolanan anak Jamuran bersama anak-anak. Meski hanya sebentar dan lirik tembang dolanan dinyanyikan dalam Bahasa Jawa, namun Menteri Nadiem Makarim tampak menikmati permainan.

Tanpa segan usai bermain jamuran dengan anak-anak dari Laboratorium Sariswara, Menteri Nadiem Makarim mengajak anak-anak berfoto bersama dengan menggunakan gawainya.

Baca Juga: Cara Cek Hasil Ujian Seleksi Kompetensi PPPK Guru, Ini Penjelasan dan Langkah-langkahnya

Sebelumnya, di depan para kepala sekolah yang mengikuti kegiatan secara luring maupun daring, Mendikbud Ristek sempat menyinggung tentang konsep Merdeka Belajar yang kerap ia dengungkan dalam berbagai kesempatan.

“Merdeka belajar itu ujung-ujungnya nggak usah terlalu rumit,” ujar Nadiem.”Ujung-ujungnya sama kayak filsafatnya Tamansiswa, karena Merdeka belajar itu datang dari filosofi Ki Hadjar Dewantara,” smbungnya.

Nadiem Makarim juga menekankan lagi dua hal yang ingin dicapai dari Merdeka Belajar. “Kalau ditanya Merdeka Belajar itu maunya apa sih, cuma dua kita ingin sekolah kita menyenangkan dan relevan untuk masa depan murid kita,” imbuhnya menerangkan.

Baca Juga: Cara Cek Skor Hasil Seleksi Kompetensi PPPK Guru 2021, Simak Infonya

Tak lupa Nadiem Makarim juga menyinggung tentang konsep Sekolah Penggerak. “Di dalam sekolah penggerak, di situlah kita akan mencoba kurikulum prototipe kita, kurikulum yang lebih merdeka.”

Meski demikian Mendikbud Ristek menegaskan, kurikulum tersebut tidak diberlakukan secara wajib. “Jangan khawatir tidak akan paksaan sama sekali untuk mengikuti kurikulum. Semuanya opsi,” tegas Nadiem.***

Editor: Siti Baruni


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah