Network
PORTAL JOGJA – Magma ESDM menginformasikan, dalam rentang waktu pukul 00.00-06.00 WIB pagi ini Rabu 3 Maret 2021, Gunung Merapi telah mengalami 39 kali gempa guguran. “39 kali gempa Guguran dengan amplitudo 4-30 mm dan lama gempa 17-150.2 detik,” demikian ditulis Magma ESDM.
Selain gempa guguran, juga tercatat terjadi 3 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 4-12 mm, dan lama gempa 10.6-16.08 detik.
Sementara pada periode 06.00–12.00 WIB, tercatat sebanyak 42 kali gempa guguran dengan amplitudo 4-17 mm dan lama gempa 17.7-92.4 detik, serta 7 kali gempa hembusan dengan amplitudo 4-9 mm, dan lama gempa 9.4-15 detik.
Hingga tengah hari asap kawah tidak teramati, cuaca berawan hingga mendung dan angin lemah hingga sedang bertiup ke arah Timur.
Baca Juga: Presiden Jokowi Cabut Lampiran Perpres No 10 Tahun 2021 Soal Investasi Miras, Abdul Mu'ti Apresiasi
Baca Juga: Wamenkes Dante dan Satgas Benarkan Adanya 2 Kasus Mutasi Covid-19 B117 di Indonesia
Sementara itu Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geolog (BPPTKG) melalui akun Twitternya menginformasikan, pada Selasa 2 Maret 2021, Gunung Merapi tercatat dua kali memuntahkan awan panas guguran, dengan jarak luncur diperkirakan mencapai 1.900 meter kea rah Barat Daya.
Sementara guguran lava terjadi sebanyak 39 kali ke arah Barat Daya sejauh 1.300 meter. Total gempa guguran tercatat sebanyak 170 kali dan gempa hembusan terjadi sebanyak 11 kali
Meski hari ini Gunung Merapi tidak memuntahkan awan panas guguran, namun aktivitas Gunung Merapi masih tergolong cukup tinggi. Hingga saat ini, tingkat aktivitas Gunung Merapi masih Siaga (Level III).
Baca Juga: 10 Juta Bahan Baku Vaksin Sinovac untuk Covid-19 Tiba di Indonesia Lagi, Ini Pengiriman Tahap Kelima
