Keris Era Baru Dipamerkan di Taman Wisata Ratu Boko di Prambanan Sleman

17 Oktober 2020, 10:59 WIB
Pameran keris di Taman Wisata Ratu Boko Sleman /(Bagus Kurniawan/portaljogja.com)

PORTAL JOGJA - Komunitas Lar Gangsir bersama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) menggelar Festival Keris Ratu Boko II.

Pameran yang berlangsung mulai tanggal 16-18 Oktober 2020 di gelar di kompleks Taman Wisata Ratu Boko di Prambanan Sleman.

Tema festival keris kali ini adalah "Keris Era Baru: Menghadapi Tantangan Zaman Baru".

"Sesuai tema pameran kali ini nerbagai keris era baru ditampilkan dala pameran ini," kata Ketua Komunitas Lar Gangsir di sela-sela acara pameran, Sabtu (17/10/2020).

Baca Juga: ShopeePay Perluas Jangkauan ke Lebih dari 500 Outlet Planet Ban

Baca Juga: ShopeePay Gandeng KALCare dan K24Klik Permudah Akses Kebutuhan Produk Kesehatan

Menurutnya keris era baru ini bisa disebut pula keris yang sampai saat ini masih dibuat oleh para empu keris di Yogyakarta, Solo dan Jawa Timur. Beberapa koleksi keris era baru milik anggota Komunitas Lar Gangsir dan komunitas lainnya juga ikut dipamerkan.

Sebanyak 70 keris karya baru dengan beragam dhapur dan pamor akan ditampilkan. Koleksi keris berasal dari berbagai wilayah meliputi Yogyakarta, Solo, Magelang, Malang, Madura, dan Jakarta.

Menariknya sekitar 11 karya mahasiswa Program Studi Keris dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta turut pamerkan. Bahkan ada karya seorang mahasiswi jurusan keris tersebut ikut dipamerkan.

Baca Juga: Ngopi Sambil Belajar Keris di Kopi Omah Dhuwung Cangkringan Sleman

Baca Juga: Doa Komunitas Lar Gangsir Saat Pameran Keris Singkir Sengkala Agar Pandemi Covid-19 Berakhir

Salah seorang peserta pamerana asal Malang Jawa Timur, Krisna Tri Wijaya Wulan Aji mengemukakan  dirinya ingin melestaikan keris kamardikan atau keris era baru sebagai bentuk pelestarian keris yang sudah diakui dunia oleh Unesco.

"Biar keris tetap lestari ke depannya," ungkapnya.

Dalam pameran ini ia memamerkan keris Dapur Lar Bango yang saat ini dikoleksi rekannya Aldo Ajisaka. Selanjutnya dapur Hanoman yang sudah dikolksi H. FaizKemudian dapur baru Mahapasopati yang dikoleksi RM Prayoga.

"Ada putran kalabalik koleksi saya dan Jalak Ngore koleksi Rony Wijaya Surabaya," katanya.

Baca Juga: 4 Cara Ampuh Mengobati Sakit Gigi di Rumah

Baca Juga: Sabda Pawon, Konser Musik Untuk Bertahan Hidup, Catat Tanggal Mainya

Krisna mengaku tertarik keris sudah sejak 2002 dan kemudian masuk Paguyuban Ajisaka Malang untuk belajar keris.

"Di paguyuban ada seorang empu yakni empu Mangir Segaran (Mujiyono) dan Ki Puspo. Pada awalnya saya melihat dan kemudian ingin buat keris dan tanya kepada empu-empu itu apa bisa, oleh mereka langsung dikasih araham dan sampai sekarang bisa membuta sendiri," katanya.

Dalam acara pembukaan kemarin dibuka oleh GBPH Yudhaningrat.

Sealain pameran keris, agenda kegiatan festival lanjut Nilo Suseno ada bursa, workshop sungging warangka dan sarasehan.

Baca Juga: Berburu Sunset di Candi Ijo, Candi Tertinggi di Yogyakarta

"Sarasehan bertema Regenerasi Empu: Peluang & Tantangan" dengan narasumber Basuki Teguh Yuwono, demo pembuatan warangka dan pendok, serta atraksi mendirikan keris," katanya.

*

Editor: Bagus Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler