Waspada Cuaca Ekstrem di Sleman Yogyakarta Seperti Angin Kencang dan Hujan Es

2 April 2022, 13:14 WIB
Ilustrasi Hujan. /Chandra Adi N/@Portaljogja.com/

PORTAL JOGJA - Wilayah Indonesia termasuk provinsi Daerah Istimewa Yogyakatya (DIY) tengah masuk dalam periode musim peralihan (pancaroba) yang diperkirakan berlangsung antara bulan Maret hingga Mei 2022.

Di musim pancaroba ini terdapat peningkatan potensi terjadinya bencana hidrometeorologi atau cuaca ekstrem seperti hujan es, angin kencang, angin puting beliung, dan hujan lebat yang lebih besar dari musim hujan.

Terkait dengan hal itu, wilayah Kabupaten Sleman termasuk area yang dilanda cuaca ekstrem. Lokasi Kabupaten Sleman yang berada di lereng gunung Merapi menjadikannya sebagai wilayah yang mendukung untuk tumbuh dan berkembangnya awan konvektif seperti Cumulunimbus.

Baca Juga: Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 5 SD Tema 8 Halaman 97 Usaha Pelestarian Lingkungan

Awan tersebut akan menimbulkan hujan disertai dengan angin kencang, bahkan dapat menimbulkan hujan lebat disertai es.

Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta BMKG, Warjono, mengatakan BMKG telah merilis peringatan dini terhadap cuaca ekstrim disaat musim pancaroba.

Awan yang berada disebelah kanan dan kiri gunung Merapi bersifat sangat ekstrim lalu tertiup angin dan memasuki wilayah Sleman. Sedangkan kondisi Sleman yang didominasi oleh perkotaan yang suhunya lebih sehingga tekanan udaranya lebih rendah, menyebabkan awan konvektif yang masuk akan menimbulkan hujan berserta angin kencang.

“Di wilaya Sleman dan kota kondisinya lebih hangat sehingga tekanan udaranya lebih rendah, awan(konvektif)ini akan bergerak masuk ke wilayah kita (Sleman) dengan membawa sifat hujan yang ditimbulkan oleh awan konvektif tersebut berupa hujan lebat disertai angin kencang bahkan bisa terjadi hujan es,"katanya dalam jumpa pers di Sleman, pada Jumat 1 April 2022.

"Ciri-cirinya seperti munculnya awan yang menjulang tinggi sekitar jam 10 di barat Sleman, perlu diwaspadai seperti penampakan tersebut, siang menjelang sore akan terjadi hujan lebat disertai angin kencang petir bahkan Es, karena memang pola pergerakanya di wilayah Sleman seperti itu” tambahnya .

Di musim pancaroba ini angin akan bertiup kencang, ditambah dengan hujan lebat yang berdurasi pendek namun disertai dengan angin serta petir. Kondisi demikian terjadi paling lama sekitar 2 jam. Sedangkan durasi angin yang bertiup bersama hujan sekitar 15 menit.

Baca Juga: Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Sudah Gelar Sholat Taraweh Mulai Tadi Malam

Dampak yang dibawa oleh hujan berdurasi singkat tapi deras di Kabupaten Sleman berimbas pada ketidakmampuan selokan atau irigasi untuk menampung debit air hujan. Hal ini yang kemudian menyebabkan munculnya genangan air walaupun sifatnya tidak lama.

“Itu yang perlu diwaspadai, ketika melihat ciri-ciri seperti itu umumnya cenderung akan membawa angin kencang, kemudian hujannya juga lebat walaupun tidak lama. Paling lama 2 jam, tapi jarang sampai terjadi 2 jam. Kalaupun ada angin paling 15 menit anginnya,” ujarnya.

Selanjutnya selain hujan lebat, hujan es, serta petir, cuaca ekstrim yang terjadi dan dapat dirasakan masyarakat ialah banjir, angin kencang hingga puting beliung yang menyebabkan pohon dan baliho tumbang.***

Editor: Chandra Adi N

Tags

Terkini

Terpopuler