Cara Amankan Akun Twitter agar Tak Dibobol Hacker

- 17 Juli 2020, 09:29 WIB
Ilustrasi Twitter.
Ilustrasi Twitter. //PIXABAY

PORTAL JOGJA - Twitter menjadi media sosial yang sering digunakan banyak orang. Beberapa saat lalu Twitter menjadi target para hacker atau peretas untuk dibobol.

Target para peretas ini terutanaakun profil perusahaan dan tokoh-tokoh terkenal sampai artis-artis terkenal seperti yang dikutip dari cnet.com. Meski kejadian peretasan akun sering dialami para selebriti, public figure, bukan berarti masyarakat awam akan terlepas dari incaran para peretas/hacker.

Bagi pengguna Twitter, berikut yang dapat dilakukan untuk mengamankan akun dari para peretas/hacker.

Baca Juga: Lokasi Perbaikan Jaringan Listrik di DIY Hari Ini

Aktifkan Otentifikasi Dua Faktor

Pertama, aktifkan otentifikasi dua faktor adalah penting. Jangan berpikir kata sandi yang kuat akan terbebas dari peretasan. Ternyata itu tidak akan berguna jika sandi Anda berhasil dicuri.

Bentuk otentikasi dua faktor terkuat adalah kunci perangkat keras, yang dijual oleh Yubikey, Google, dan lainnya. Ketika Anda telah berhasil memasukan kata sandi maka Twitter akan meminta untuk memasukkan kunci keamanan Anda ke port USB kemudian Anda dapat mengakses akun.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca DIY 17 Juli 2020 : Sleman Diperkirakan akan Mengalami Hujan Sangat Ringan pada Malam

Kata Sandi Unik dan Kuat

Kedua, kata sandi yang unik dan kuat itu sala satu cara menghindari.
Gunakan kata sandi yang kuat yang tidak digunakan di situs web lain. Kata sandi setidaknya harus sepanjang 10 karakter dan menggunakan campuran atau kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol.

Jangan menggunakan tanggal lahir dan kata atau frasa kamus umum, sebab ini dapat mudah ditebak. Lebih baik kreatif dalam memilih kata sandi biar aman dari peretasan.

Baca Juga: Langgar Lockdown di India, Ratusan WNI Bebas dengan Jaminan

Hindari Phishing

Hacker seringkali melakukan pendekatan dengan cara mengirim pesan yang mengaku-ngaku dari layanan itu sendiri seperti dari Google, Twitter, Facebook atau Microsoft.

Sala satu modus dari peretas biasanya mereka akan mengatakan bahwa ada sesuatu yang mencurigakan pada akun Anda sehingga harus memasukan kembali kata sandi Anda untuk memperbaikinya.

Bila ada pesan atau notifikasi mencurigakan Sebaiknya jangan masukkan kata sandi. Sebab perusahaan teknologi, bank, dan layanan online lainnya tidak akan meminta kata sandi melalui email, teks, atau panggilan telepon.

Baca Juga: Resesi Ekonomi Bikin Depresi, Anak Muda Banyak yang Frustasi

Cara ini sering berhasil karena mampu membuat pengguna khawatir sehingga mau mengirimkan kata sandi. (****)

 

 

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: CNET


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah