Tak hanya itu, CEO Dassault Aviation bahkan merasa sebuah kehormatan barang dagangannya dibeli Indonesia
“Merupakan kehormatan besar bagi Dassault Aviation untuk melihat Rafale bergabung dengan angkatan udara Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara yang sangat bergengsi, dan saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak berwenang Indonesia atas kepercayaan yang telah mereka berikan kepada kami," ujarnya seperti dikutip dari Dassault Aviation.
Media Australia juga turut menyoroti adanya pembelian jet tempur Rafale yang dilakukan Indonesia.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Gemini dan Cancer 19 Februari 2022: Sibuk dan Atur Waktu dengan Baik
Dikutip dari Australian Defence, menyebut jika Indonesia membutuhkan banyak skuadron untuk menjaga NKRI.
"Selain Su-27/30 Flanker, Indonesia juga mengoperasikan sekitar dua lusin jet tempur Lockheed-Martin F-16 Fighting Falcon, sebagian besar adalah pesawat bekas USAF.
Di bawah rencana Pasukan Esensial Minimum, negara itu membutuhkan sepuluh skuadron tempur untuk mempertahankan lebih dari 17.000 pulaunya," tulis Australian Defence dalam artikelnya.
Sebagai informasi tambahan Indonesia saat ini juga tengah menunggu kedatangan jet tempur KF-21 Boramae.
Kolaborasi yang dilakukan Indonesia dan Korsel berhasil menciptakan prototipe KF-21 Boramae yang siap terbang.
Dikutip dari Teh JoongAng, KF-21 Boramae diprediksi akan mengudara Juni tahun ini.