Perusahaan Induk TikTok Batasi Waktu Penggunaan untuk Anak-anak di China Hingga 40 Menit Per Hari

- 21 September 2021, 09:52 WIB
Penggunaan Aplikasi TikTok bagi anak dibatasi di China
Penggunaan Aplikasi TikTok bagi anak dibatasi di China /Pixabay/antonbe/

PORTAL JOGJA - Pembuat TikTok yakni ByteDance mengumumkan pada hari Sabtu bahwa mereka membatasi waktu layar atau waktu penggunaan aplikasi untuk anak di bawah 14 tahun di negara China.

Pembatasan ini selaras dengan langkah yang diambil oleh Pemerintah China yang tengah berkonsentrasi pada penanggulangan efek buruk dari video game dan media sosial terhadap kesehatan mental anak dan remaja.

Versi Cina dari platform berbagi video TikTok yang disebut "Douyin" ini meluncurkan fitur baru yakni "mode pemuda". Fitur baru ini membatasi penggunaan aplikasi untuk anak-anak di bawah 14 tahun. Pembatasan penggunaan aplikasi ini ditetapkan selama 40 menit dalam sehari.

Batas waktu layar berlaku untuk semua pengguna anak yang terdaftar dengan nama asli mereka, dan dirancang untuk melindungi anak-anak dari konten yang berpotensi berbahaya, kata perusahaan itu. Perusahaan meminta orang tua untuk mendaftarkan akun Douyin anak mereka dengan nama asli mereka untuk membantu menegakkan batas, menurut The Wall Street Journal.

Melansir dari Shore News Network, Pemerintah China mengumumkan kebijakan serupa pada bulan Agustus yang membatasi anak-anak bermain lebih dari tiga jam video game per minggu. Presiden Xi Jinping telah berulang kali menyuarakan keprihatinan atas efek negatif video game dan media sosial terhadap kesehatan mental remaja, menyebut game online "hal-hal kotor dan berantakan."

Negara ini menindak industri hiburan dan media sosialnya selama beberapa bulan terakhir, memberlakukan undang-undang privasi baru yang membatasi yang dirancang untuk membatasi pengumpulan data pribadi platform media sosial dan praktik periklanan yang ditargetkan.

Bukan hanya itu saja, China juga melarang pria banci muncul dalam siaran televisi mulai awal bulan ini dalam upaya untuk mempromosikan budaya tradisional.

ByteDance juga telah menuai kritik dari anggota parlemen AS atas kesediaannya untuk bekerja sama dengan pemerintah China, dengan Senator Marco Rubio menuntut aplikasi tersebut dilarang dari toko applikasi di AS dan Rep. Ken Buck mengajukan amandemen undang-undang otorisasi pertahanan nasional yang memerintahkan pelarangan aplikasi dari perangkat yang terkait dengan agen federal. ***

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: Wall Street Journal Shore News Network


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x