Network
PORTAL JOGJA – Pabrik baterai sel untuk mobil listrik di Indonesia akan mulai beroperasi dan berproduksi pada tahun 2023.
Keterangan tersebut disampaikan oleh sebagaimana dikutip dari antaranews.
Bahlil menyebutkan bahwa proyek tersebut akan dimulai dengan kapasitas produksi sebesar 10 giga watt per hour. Hal tersebut dipaparkan Bahlil dalam webinar ‘Prospek dan Tantangan Industri Baterai Nasional, Kamis 24 juni 2021.
“InsyaAllah ini akan berproses dan berproduksi di tahun 2023 akhir untuk tahap pertama 10 giga,” kata Bahlil.
Baca Juga: Mitsubishi Jepang Komitmen Tambah Investasi Rp11,2 Triliun, Salah Satunya Kembangkan Mobil Listrik
“Pembangunan battery cell insya Allah akan kita lakukan di bulan Juli akhir atau awal Agustus, groundbreaking pertama,” sambung Bahlil.
Menurutnya proyek pembangunan pabrik baterai untuk mobil listrik merupakan investasi terbesar Indonesia setelah masa reformasi. Sejalan dengan itu LG dan dalam kajian beberapa perusahaan juga menilai bahwa proyek tersebut merupakan yang terbesar di dunia.
“Ini investasi terbesar Indonesia pasca reformasi dan itu dibangun dari hulu ke hilir, dari mining ‘pertambangan’, smelter, precursor, katode, baterai sel sampai recycle pun daur ulangnya di Indonesia,” jelas Bahlil.
“Ini satu projek yang menurut LG dan kajian beberapa perusahaan, ini merupakan yang terbesar di dunia,” sambung Bahlil.
Mobil dan kendaraan listrik dalam perkembangannya memiliki sejarah yang tidak singkat. Dilansir dari garasi.id, mobil bertenaga listrik mulai dibangun tahun 1988 oleh General Motors.
