Network
Para ahli memperkirakan kerugian operasional unit seluler LG mencapai sekitar 800 miliar won (Rp102 miliar) tahun lalu, menyempit dari 1 triliun won pada 2019.
Akan tetapi penjualan yang sulit di tengah pandemi tampaknya memaksa perusahaan mempertimbangkan opsi untuk menjual bisnis ponsel ini.
Baca Juga: Cek Fakta : Bupati Sleman Positif Covid-19 Usai Vaksinasi, Penyebabnya Vaksin Sinovac?
Baca Juga: Positif Covid-19 Setelah Divaksinasi, Bupati Sleman : Saya Ingatkan, Vaksin Bukanlah Obat
LG Electronics telah mencoba meningkatkan bisnis ponsel selulernya dalam beberapa tahun terakhir dengan menyesuaikan fitur produknya dan memperluas kesepakatan kerjasama.
Untuk meningkatkan penjualan smartphone premium, LG meluncurkan Explorer Project, kategori ponsel baru perusahaan yang bertujuan untuk menghadirkan perangkat dengan bentuk berbeda dan pengalaman seluler yang ditingkatkan. pada tahun 2020.
Serta merilis Wing, ponsel layar ganda dengan layar yang dapat yang berputar.LG juga dijadwalkan meluncurkan smartphone dengan layar OLED yang dapat digulung akhir tahun ini.
Baca Juga: Positif Covid-19 Setelah Divaksinasi, Bupati Sleman : Saya Ingatkan, Vaksin Bukanlah Obat
Pangsa pasar smartphone global LG diperkirakan sekitar 2 persen. Sementara kehadirannya dibayangi oleh Samsung Electronics dan Apple di segmen premium.
Tidak sampai situ LG juga telah berjuang untuk meningkatkan penjualan brand di Cina dalam kategori ponsel pintar dengan harga yang jauh lebih rendah.
