UGM Gelar Seminar Pertama Tentang Kecerdasan Buatan dan Etika Bersama Kominfo dan Yandex

28 Desember 2023, 19:04 WIB
UGM menyelenggarakan seminar pertama tentang kecerdasan buatan dan Etika, bersama Yandex, Kominfo, dan Masyarakat AI Indonesia (IAIS) /Istimewa/

PORTAL JOGJA — Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan seminar pertama tentang kecerdasan buatan dan Etika,  bersama Yandex, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo), dan Masyarakat AI Indonesia (IAIS). Kampanye ini bertujuan untuk menampilkan lanskap AI di Indonesia, mengeksplorasi praktik terbaik, dan mendiskusikan bagaimana AI dapat membantu menciptakan lingkungan digital yang lebih aman. Kampanye ini akan dilanjutkan dengan lebih banyak seminar pada tahun 2024.

Bertajuk “Perkembangan Terkini dalam Kecerdasan Buatan: AI Generatif, Pertimbangan Etis, Menjelajahi Pengalaman Global”, seminar ini menghadirkan pembicara diantaranya Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria, Direktur Teknologi Informasi dan Komunikasi Kominfo Teguh Arifiyandi, Dekan Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada Siti Murtiningsih, Ketua Masyarakat AI Indonesia (IAIS) Lukas, serta VP Strategi Yandex Search Alexander Popovskiy.

Siti Murtiningsih menyampaikan rasa hormat kepada para peserta acara dan menyampaikan Intisari pembahasan tentang konsep AI yang berpusat pada manusia.

"Kerangka konseptual ini menekankan pada pengintegrasian nilai-nilai kemanusiaan dan pertimbangan etika ke dalam desain, pengembangan, dan penerapan sistem kecerdasan buatan," ujarnya.

Baca Juga: TPN Ganjar Mahfud Klaim Elektabilitas Naik Karena Tren Positif Soliditas Pendukung

Situ juga menyampaikan bahwa Fakultas Filsafat UGM telah menjalin kerja sama dengan UNESCO selama dua tahun hingga saat ini sedang mengembangkan pedoman pemanfaatan AI di berbagai bidang.

 Alexander Popovskiy mengatakan bahwa AI bertujuan membawa perubahan positif ke semua bidang kehidupan dan juga mendorong lingkungan digital yang lebih aman. Ia juga menyatakan bahwa sebagai perusahaan yang mengembangkan solusi kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin, Yandex sangat tertarik dengan etika AI dan berupaya menciptakan model pembelajaran mesin (machine learning) yang bermanfaat dan berguna bagi manusia serta aman dan etis.

 “Kami baru-baru ini memulai perjalanan keterlibatan yang lebih dalam dengan Indonesia, dan kami sangat menghargai kesempatan untuk bermitra dalam inisiatif ini dengan Kominfo dan universitas-universitas di Indonesia. Tujuan kami sepanjang seminar ini adalah untuk tidak hanya menciptakan forum untuk berbagi pengalaman yang relevan tetapi juga untuk memberikan nilai lebih pada topik AI dan perannya dalam menciptakan lingkungan teknologi yang lebih aman. Kami yakin hal ini akan berkontribusi terhadap komunitas digital dan perkembangan teknologi Indonesia secara keseluruhan,” ujarnya

Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya terhadap penyelengaraan acara ini terutama kepada Yandex yang telah turut mendukung inisiatif dari kemenkominfo , dan menyampaikan bahwa Kemenkominfo berkomitmen untuk berkolaborasi dengan seluruh pihak yang membantu ekosistem kecerdasan buatan dan sangat terbuka dalam hal ini. 

Nezar menyampaikan mengenai perkembangan AI, tata kelola AI nasional dan global, serta kerangka kebijakan AI di Indonesia. ia menunjukkan angka terkait peluang pemanfaatan AI dan dampak AI terhadap pekerja Indonesia, yang menyebutkan 22,1% pekerja menggunakan AI dan 26,7 juta terbantu olehnya.

“Kami mengadvokasi kepentingan nasional untuk memastikan bahwa pengembangan tata kelola AI memberikan landasan bagi negara berkembang seperti Indonesia. Dan menyuarakan keprihatinan negara-negara berkembang dimana diskusi tata kelola AI harus seimbang tidak hanya pada aspek keamanan tetapi juga pada dampak ekonomi. Kami berharap dapat mengadakan pertemuan serupa dan diskusi lebih lanjut dengan pemangku kepentingan lainnya. Mari berkolaborasi untuk meningkatkan ekosistem AI di Indonesia,” ujar Nezar.

 Baca Juga: Kampanye Hari ke-31, Pasangan AMIN serta Mahfud MD ke Jawa Timur

Sementara itu Ketua Masyarakat AI Indonesia Lukas berbicara tentang pengembangan AI, lanskap AI di Indonesia, personalisasi AI, dan pertimbangan etis dalam penggunaan AI. Setelah memberikan gambaran sejarah perkembangan AI, ia berbicara tentang kondisi AI di Indonesia, termasuk inisiatif pemerintah seperti Strategi Nasional Kecerdasan Buatan, memaparkan proyeksi pertumbuhan pasar AI di negara ini, dan menyebutkan faktor-faktor utama yang mendorong pengembangan dan adopsi AI.

“Pertimbangan etis dalam penerapan AI sangat penting untuk membangun kepercayaan konsumen, mematuhi peraturan, dan memastikan praktik yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Perusahaan tidak hanya harus mengutamakan keuntungan tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai etika ketika memanfaatkan AI dalam usahanya,” ujarnya.

 

Kampanye ini akan dilanjutkan dengan lebih banyak seminar tentang Kecerdasan Buatan pada tahun 2024 di universitas-universitas di Jakarta dan Bandung.***

Editor: Chandra Adi N

Tags

Terkini

Terpopuler