Presiden Jokowi Resmikan Kereta Cepat Pertama di Indonesia dan Asia Tenggara.

- 2 Oktober 2023, 20:53 WIB
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kiri) bersiap menaiki kereta cepat Jakarta-Bandung usai peresmiannya di Stasiun Halim, Jakarta, Senin (2/10/2023). Presiden meresmikan kereta cepat Jakarta-Bandung yang dinamakan Whoosh untuk dioperasionalkan secara umum. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/rwa.
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kiri) bersiap menaiki kereta cepat Jakarta-Bandung usai peresmiannya di Stasiun Halim, Jakarta, Senin (2/10/2023). Presiden meresmikan kereta cepat Jakarta-Bandung yang dinamakan Whoosh untuk dioperasionalkan secara umum. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/rwa. /AKBAR NUGROHO GUMAY/ANTARA FOTO

PORTAL JOGJA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan kereta cepat Jakarta - Bandung (KCJB) pada Senin pagi 2 Oktober 2023 di Stasiun KCJB Halim Perdanakusumah, Jakarta . Kereta api cepat ini diklaim sebagai kereta cepat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara. Kereta cepat ini diberi nama Whoosh, mempunyai kecepatan operasional hingga 350 km per jam. Moda transportasi ini menjadi tanda modernisasi transportasi masal Indonesia.

"Kereta cepat Jakarta-Bandung menandai modernisasi transportasi massal kita yang efisien, yang ramah lingkungan, dan terintegrasi dengan moda transportasi lainnya maupun terintegrasi dengan TOD, transit oriented development," ujar Presiden RI dalam sambutannya seperti dikutip dari ANTARA.

Lebih lanjut Jokowi mengatakan kereta api cepat ini merupakan bukti keberanian anak bangsa dalam berproses dan mencoba hal yang baru, akan memunculkan hasil yang tidak terduga. Hasil berproses ini ternyata menghasilkan transportasi yang berbeda dengan yang telah ada sebelumnya.

"Kereta cepat juga hal baru bagi kita. Baru teknologinya, baru kecepatannya dan juga konstruksinya, baru juga model pembiayaannya. Semuanya serba baru dan tidak boleh takut belajar dan mencoba hal-hal yang baru dan dalam proses itu bisa muncul hal-hal yang tidak terduga," katanya.

Baca Juga: Seorang Mahasiswi Ditemukan Meninggal di Belakang Asrama, Diduga Bunuh Diri

Memang dalam pembangunan kereta cepat ini, muncul banyak kesulitan dan masalah. Namun dengan kekonsistenan dalam berproses maka kita dapat menemukan cara untuk menekan biaya produksi dan menghasilkan proyek yang minim kesalahan.

"Karena jika kita konsisten, kesalahan itu akan semakin sedikit, biaya kesalahan juga akan semakin menurun dan pada akhirnya biaya produksi, biaya proyek, lama-kelamaan juga akan semakin rendah," ucap Presiden Joko Widodo.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam laporannya pada acara tersebut menyatakan bahwa adanya KCJB ini tidak lepas dari kerjasama dari seluruh pihak baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, masyarakat, pihak swasta, dan pemerintah Cina bersamaan seluruh perusahaan asal negara itu yang terlibat. Beroperasinya moda transportasi ini menjadi jawaban bagi pihak-pihak yang awalnya pesimis dengan keberlanjutan proyek ini sampai tahap penyelesaian.

Usai peresmian di peron 3 dan 4 Lt 3 Stasiun KCJB Halim, Presiden dan Ibu Negara beserta rombongan dengan menggunakan rangkaian Whoosh bernomor G 3501 menuju Stasiun Tegalluar Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Mengenang Satu Tahun Tragedi Pilu Stadion Kanjuruhan

Hadir dalam acara peresmian ini Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan, Menteri BUMN, Menhub Budi Karya Sumadi, PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, PJ Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, dan sejumlah perwakilan dari PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku konsorsium pembangunan KCJB.

Makna Nama Woosh

Nama Woosh untuk kereta api cepat yang diresmikan Presiden ini, ternyata mempunyai cerita unik. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menceritakan bahwa awalnya Kepala Negara meminta Menteri Sekretaris Negara Pratikno untuk mengadakan lomba logo dan nama untuk KCJB tersebut. Namun pada perkembangannya, Presiden Jokowi malah melontarkan sebuah ide.

"Tetapi dialektika di lapangan terjadi. Bapak Presiden bilang beberapa kali masyarakat menyebut was wus was wus. Kemudian suatu hari Presiden bilang, apa tidak bagus itu whoosh?" ujar Budi Karya di sela-sela acara peresmian.

Ternyata nama Whoosh ini juga bermakna sebagai Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Hebat. Suatu rangkaian kata yang memaknai moda transportasi berkecepatan tinggi. Woosh juga terinspirasi dari suara yang dihasilkan dari kereta berkecepatan tinggi.

" Membacanya wus kecepatan tinggi sekali," ucap Menhub.

Makna kecepatan tinggi sekali yang disematkan untuk Woosh ini, memang benar adanya. Dengan kecepatan hingga 350 km per jam dan headway 20 sampai 30 menit, Whoosh menyediakan sejumlah pilihan waktu perjalanan sehingga jarak Jakarta - Bandung bisa ditempuh dalam kisaran waktu 36 hingga 44 menit.

Baca Juga: Denny Sumargo Luncurkan Brand Lokal SOMBONG dengan Pilihan Produk Perawatan Pria Eksklusif Hanya di Shopee

Kecepatan kereta tersebut juga diimbangi dengan desain ruang yang luas dan modern, memiliki 3 kelas dengan kapasitas total 601 penumpang. Tersedia juga ruang khusus untuk penumpang difabel. Untuk September sampai pertengahan Oktober ini, Pemerintah masih menggratiskan KCJB, bagi mencoba menggunakan kereta cepat. Diperkirakan tarif Woosh saat sudah berbayar berkisar Rp250 ribu sampai Rp350 ribu.***

Editor: Chandra Adi N

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah