Kekalahan Arema di kandangnya sendiri membuat para suporter turun ke lapangan setelah pertandingan selesai.
Melihat kericuhan dari suporter Arema yang tidak terkendali, sontak petugas keamanan menembakkan gas air mata untuk mengurai massa yang turun ke lapangan.
Artikel ini sudah dimuat sebelumnya di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Viral Cuitan Kejam Oknum Polisi Polsek Srandakan Soal Tragedi Kanjuruhan
Baca Juga: Manajemen PSS Sleman Dukung Penghentian Sementara Liga 1: Kami Rasa ini Adalah yang Terbaik Baca Juga: Manajemen PSS Sleman Dukung Penghentian Sementara Liga 1: Kami Rasa ini Adalah yang Terbaik
Bukannya semakin kondusif, justru tembakkan gas air mata tersebut membuat banyak suporter Arema mengalami sesak nafas dan jatuh pingsan karena berebut jalan keluar area stadion.
Peristiwa kericuhan itu telah memakan korban jiwa hingga 125 menurut data kepolisian karena sesak nafas dan terinjak-injak.
Banyaknya jumlah korban jiwa dalam kericuhan di stadion Kanjuruhan ini membuat peristiwa ini tercatat sebagai sejarah paling kelam dalam dunia sepakbola di Tanah Air.***(Hilmy Farhan/Pikiran-rakyat.com)