Riset BRIN Menyebut Kenaikan Harga Minyak Goreng Membuat Warga Enggan Menggoreng

- 29 Juli 2022, 20:01 WIB
Ilustrasi menggoreng.
Ilustrasi menggoreng. /Pixabay.com/Teerasak1988

PORTAL JOGJA - Naiknya harga minyak goreng dalam beberapa bulan terakhir membuat masyarakat mengubah cara memasak sehari-hari.

Hal tersebut diungkapkan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam hasil riset mereka terkait dampak kenaikan harga minyak goreng bagi masyarakat.

Peneliti BRIN Yuda Bakti memaparkan dari total 537 orang yang disurvei, responden mengaku mengurangi penggunaan minyak goreng dengan mengubah metode masak menjadi merebus, mengukus, atau memanggang.

Baca Juga: Drama Korea Eve Tamat, Inilah 5 Kejutan di Episode Terakhir

"Kami juga melakukan pertanyaan ketika terjadi kenaikan harga minyak goreng lagi, itu kan mereka akan melakukan perilaku Seperti apa," ujar Yuda Bakti.

"Ternyata memang paling banyak dipilih adalah mereka mengurangi minyak goreng, dengan mengubah metode masak dengan merebus, mengukus, atau memanggang," katanya menambahkan.

Yuda Bakti mengungkapkan bahwa masyarakat yang awalnya mengkonsumsi minyak goreng setiap hari, kini hanya menjadi beberapa hari saja.

"Dan ini konsisten dengan temuan sebelumnya, jadi bahwa yang awalnya konsumsinya setiap hari mungkin menjadi 3-4 hari atau 5 hari, dan sisanya adalah dengan teknik mengukus, merebus, atau memanggang," ucapnya.

Meski begitu, responden yang tetap menggunakan minyak goreng meski harga mahal juga cukup tinggi, karena pilihan jawaban itu mendapatkan indeks 3,16.

Yuda Bakti mengatakan mengubah metode memasak bukan menjadi alternatif utama bagi responden yang ingin menekan penggunaan minyak goreng.

Halaman:

Editor: Chandra Adi N

Sumber: pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah