PVMBG: Aktivitas Gunung Anak Krakatau Meningkat, Masyarakat Diminta Tetap Tenang

- 26 April 2022, 05:12 WIB
Gunung Anak Krakatau.
Gunung Anak Krakatau. /PVMBG/

PORTAL JOGJA – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM menyatakan, Gunung Anak Krakatau yang dalam beberapa hari menunjukkan peningkatan aktivitas. Meski demikian masyakarat diminta agar tetap tenang.

Dalam pernyataan tertulisnya, seperti dilansir Portal Jogja dari laman PVMBG, terhitung sejak 24 April 2022 pukul 18.00 WIB, status Gunung Anak Krakatau telah dinaikkan dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III).

Hal itu didasarkan pada hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan adanya kenaikan aktivitas yang semakin signifikan dari Gunung Anak Krakatau. 

Baca Juga: Sudah Dibuka! Pendaftaran UM-PTKIN 2022, Cek Alur Pendaftaran dan Syaratnya

Gunung Anak Krakatau yang berada di kawasan Selat Sunda, Provinsi Lampung selama periode 1 - 24 April 2022 teramati dari arah Pos PGA Pasauran dan Kalianda menampakkan hembusan asap kawah berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal.

Tinggi kolom hembusan sekitar 25 – 3.000 meter dari atas puncak Gunung Anak Krakatau, dengan angin lemah hingga kencang kearah utara, timur laut, timur, tenggara, selatan, barat daya, barat dan barat laut.

Teramati letusan dengan tinggi kolom 50 - 2.000 meter dari atas puncak. Kolom abu letusan berwarna putih, kelabu hingga kehitaman dengan dominan arah angin ke tenggara dan selatan.

Baca Juga: Perbaikan 52 Ruas Jalan di Kabupaten Sleman Ditargetkan Rampung Sebelum Mudik Lebaran

Selama periode tersebut, aktivitas kegempaan Gunung Anak Krakatau menunjukkan peningkatan, yaitu 21 kali gempa Letusan, 155 kali gempa Hembusan, 14 kali Harmonik, 121 kali gempa Low Frequency, 17 kali gempa Vulkanik Dangkal, 38 kali gempa Vulkanik Dalam, dan Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5 - 55 mm (dominan 50mm).

Selain itu juga terekam 2 kali gempa Tektonik Lokal, 6 kali gempa Tektonik Jauh dan 1 gempa Terasa dengan skala I MMI. Energi aktivitas vulkanik menunjukkan pola fluktuasi dengan kecenderungan meningkat tajam sejak 15 April 2022.

Aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau saat ini masih dalam periode erupsi menerus dengan perubahan erupsi yang semula dominan abu menerus menjadi tipe strombolian menghasilkan lontaran-lontaran lava pijar pada tanggal 17 April 2022.

Baca Juga: Jokowi Tinjau Pembanguan Formula E Ancol, Anies Baswedan Ucapkan Terima Kasih

Sedang pada tanggal 23 April 2022 sekitar pukul 12.19 WIB teramati lava mengalir dan masuk ke laut. Hasil estimasi energi seismik saat ini teramati meningkat tajam bersamaan dengan membesarnya amplitudo Tremor menerus dan semakin intensnya kejadian erupsi yang menerus.  

Berdasar data pemantauan visual dan instrumental serta pantauan emisi SO2 menunjukkan bahwa aktivitas Gunung Anak Krakatau ada kecenderungan meningkat dan belum menunjukkan adanya penurunan aktivitas vulkanik.

Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) menunjukan  hampir seluruh tubuh Gunung Anak Krakatau yang berdiameter ± 2 Km merupakan kawasan rawan bencana.

Potensi bahaya dari aktivitas Gunung Anak Krakatau saat ini adalah lontaran material pijar dalam radius 2 km dari pusat erupsi namun kemungkinan lontaran akan menjangkau jarak yang lebih jauh.

Baca Juga: Sidang Isbat 1 Syawal 1443 H Dilaksanakan 1 Mei, Kemungkinan Besar Idul Fitri Jatuh Tanggal 2 Mei 2022

Sedangkan sebaran abu vulkanik tergantung dari arah dan kecepatan angin dapat menjangkau kawasan yang lebih jauh.

Sehubungan dengan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau berada pada Level III (Siaga), masyarakat maupun  pengunjung tidak diperbolehkan mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius 5 km dari Kawah Aktif.

Meski demikian masyarakat di wilayah pantai Provinsi Banten dan Lampung diminta untuk tetap tenang dan tidak mempercayai isu-isu tentang erupsi Gunung Krakatau yang akan menyebabkan tsunami, serta selalu mengikuti arahan BPBD setempat.***

Editor: Siti Baruni

Sumber: PVMBG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah