Network
PORTAL JOGJA – Gempa cukup kuat mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta pagi ini. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika menyebutkan, gempa dengan magnitude 5,3 tersebut tidak berpotensi tsunami.
“#Gempa Mag:5.3, 28-Jun-21 05:15:29 WIB, Lok:8.49 LS,110.59 BT,” tulis BMKG melalui akun Twitternya. Episenter gempa berada di 55 kilometer Barat Daya Gunungkidul dengan kedalaman 48 kilometer.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono melalui akun Twitternya menyebutkan, gempa Jogja pagi ini merupakan gempa menengah akibat deformasi atau patahan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Pulau Jawa.
Baca Juga: Situasi Pandemi Covid-19 Makin Mengkhawatirkan, IDI Rekomendasikan PSBB Ketat Serentak
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalamannya, gempa selatan Yogyakarta M5,1 (sebelumnya diinformasikan M5,3-re) pagi ini merupakan jenis gempa menengah akibat adanya deformasi/patahan dalam Lempeng Indo-Australia yangg tersubduksi ke bawah P. Jawa dengan mekanisme pergerakan naik-mendatar (oblique thrust fault),” demikian dipaparkan Daryono.
Lebih lanjut Daryono menyebutkan, hasil monitoring BMKG hingga pukul 05.50 WIB belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) di selatan Yogyakarta dan bellum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan.
Sementara itu gempa Jogja langsung menjadi trending di Twitter. Hanya dalam hitungan menit, unggahan BMKG ini langsung banjir ribuan komentar. Netizen menyebut kuatnya gempa pagi ini terasa mirip Gempa M5,9 tahun 2016 silam.
Baca Juga: Jubir Covid 19 Nadia Tarmizi: Kemenkes Tepis Status Covid-19 Indonesia A1 High Risk Itu Hoaks
Sementara itu netizen yang lain melaporkan, gempa M5,3 tersebut terasa hingga wilayah Purworejo, dan Wonosobo Jawa Tengah. Selain itu gempa terasa hingga Tulungagung bahkan Blitar Jawa Timur.***
