Terorisme di Gereja Katedral Makassar dan Penembakan di Mabes Polri, Gus Baha: Kita Dianggap Thogut

- 1 April 2021, 09:46 WIB
Gus Baha, berbaju putih, memegang mic/dok. NU Online
Gus Baha, berbaju putih, memegang mic/dok. NU Online /

PORTAL JOGJA - Kejadian terorisme yang terjadi belakangan ini, ledakan di depan Gereja Katedral Makassar dan penembakan di dalam Mabes Polri Jakarta menggugah Gus Baha, Rais Syuriah Nahdatul Ulama untuk mengomentari masalah terorisme.

Gus Baha atau Ahmad Bahauddin Nursalim adalah murid langsung dari KH Maimoen Zoebair, ulama terpandang di Indonesia dan dunia. Silsilah keluarganya yang juga merupakan keluarga ulama membuat Gus Baha memiliki pemahaman yang kuat dan luas mengenai Quran, fiqih, hadis, dan tafsir.

“Makanya teroris itu jelas salah! Hanya karena Indonesia itu percaya hukum positif, atau UU yang dulu dibuat Hindia Belanda, kemudian kita dianggap Thogut, yang halal darahnya. Itu bukan mahzab yang kita ikuti,” ujar Gus Baha tegas dalam rekaman dakwahnya yang diunggah pada akun Youtube Santri Gayeng.

Baca Juga: Kapolri: Pelaku Penyerangan Berideologi Radikal ISIS, Polisi Tangkap 23 Orang Terkait Bom Gereja Katedral

Bagi Gus Baha, kejadian terorisme yang terjadi karena pemahaman yang salah mengenai Al Quran dan hadis, terutama mengenai mudah mengkafirkan orang lain.

“Mahzah yang kita ikuti itu, ‘siapa saja yang mengucapkan lailahaillallah, kita harus al-kaff, menahan diri,” ujarnya.

Maksud ucapannya adalah bila seseorang sudah mengucapkan ikrar lailahaillallah, tiada Tuhan selain Allah, maka orang lain harus menahan diri untuk tidak menstigma orang itu sebagai kafir. Apapun kesalahannya.

Baca Juga: Ketua Perbakin Bamsoet Bantah Pelaku Penyerangan dan penembakan di Mabes Polri Adalah Anggotanya

“Beda dengan aliran-aliran keras sekarang. Orang Islam yang rentenir, kafir! Tidak Jumatan, kafir! Tidak salat, kafir! Kita Tidak Seperti Itu. Mereka tetap Islam meskipun tidak solat” ujar Gus Baha.

“Tetap kita salahkan karena tidak salat, tapi jangan menganggapnya kafir!” lanjut pria yang menjadi ketua tim Lajnah Mushaf Universitas Islam Indonesia (UII) karena keluasan ilmunya.

Bagi Gus Baha, kaidah ini bersumber pada banyak hadis, diantaranya riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi.

Ternyata nama Gus Baha sudah sejak lama mampir di telinga para mantan teroris, terutama Sofyan Tsauri. Seorang mantan polisi yang beralih menjadi teroris dan menjadi pemimpin di Aceh sebagai jaringan Al Qaeda.

Sofyan ditangkap pada tahun 2010 dan divonis sepuluh tahun. Setelah mendapat beberapa kali remisi, Sofyan keluar dari penjara pada 2015.

Pada channel Youtube INC TV, Sofyan berkisah tentang pengembaraannya sehingga menemukan kesejukan dankebenaran dalam ceramah-ceramah Gus Baha.

“Program-program yang dilakukan oleh pemerintah itu (deradikalisasi), kesannya cenderung proyek oriented berbeda dengan Gus Baha. Pendekatannya dengan hati dan ilmu sehingga yang menerima juga dengan pikiran dan hati itu kelebihan Gus Baha,” ujar Sofyan.

Pria yang dulu dibaiat Al Qaeda dan mendapat nama Abu Ayas ini juga pernah mencari guru-guru lain dalam bidang agama untuk mengisi kekosongan jiwanya.

“Dari pengembaraan saya mencari guru, ustad, kyai, dari kelompok-kelompok kubu sana, Ikhwanul Muslimin, Salafi, saya pikir ini sudah cukup tuntas. Ternyata ada yang lebih alim lagi, pengembaraan saya ke beliaulah ke Gus Baha ini,” ujar Sofyan.

Bagi Sofyan dan beberapa temannya yang sempat terjerumus pada radikalisme, ceramah yang diberikan Gus Baha ternyata memiliki ilmu tinggi dan mampu mengubah cara pandang mereka.

“Jadi Gus Baha ini mengisi kekosongan yang kami tinggalkan,” ujar Sofyan.

Kepintaran dan kesalehan Gus Baha memang diakui oleh kalangan ulama di Indonesia. Termasuk diantaranya Ustad muda, Adi Hidayat yang menyebut Gus Baha sebagai ‘Manusia Al Quran’ karena dianggap sangat menguasai fikih dalam Quran.

Ulama karismatik yang mendunia seperti Quraish Shihab pun memuji ilmu yang dimiliki oleh Gus Baha dalam bidang fikih dan tafsir Al Quran.***

 

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: Youtube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah