Sebanyak 533 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara

- 19 Januari 2021, 19:39 WIB
Banjir merendam sejumlah desa di kabupaten Nunukan Kalimantan Utara
Banjir merendam sejumlah desa di kabupaten Nunukan Kalimantan Utara /BNPB/

PORTAL JOGJA – Sebanyak 533 rumah terendam banjir setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Akibat hujan tersebut Daerah Aliran Sungai (DAS) Sembakung meluap dengan ketinggian air mencapai 100 sentimeter.

Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalop BNPB) dalam rilis resminya menyatakan, setidaknya terdapat  11 lokasi terdampak banjir di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, pada Selasa 19 Januari 2021.

Baca Juga: Update Aktivitas Gunung Merapi : Tidak Terjadi Erupsi dan Luncuran Awan Panas Siang ini

Baca Juga: Memprihatinkan, Kasus Meninggal Covid-19 Jawa Tengah Hari Ini 104 Kasus

Lokasi tersebut diantaranya Kecamatan Sembakung, meliputi Desa Atap, Desa B. Bagu, Desa Labuk, Desa Pagar, Desa Tujung, Desa M. Bungkul, Desa Lubukan, Desa Tagul, Desa Pelaju, dan Desa Tepian.

Selain merendam 533 rumah, banjir juga merendam sebuah masjid, satu posyandu dan satu pukesmas pembantu.

Sebanyak 2.752 jiwa terdampak akibat banjir, selain itu banjir juga merendam 115 hektar lahan sawah dan 2 hektar lahan perkebunan.

Baca Juga: 900 Jiwa Terdampak Banjir Bandang di Kabupaten Bogor, 474 Orang Berhasil Dievakuasi

Baca Juga: Antisipasi Penjarahan Pasca Gempa di Sulbar, Polisi Jaga SPBU dan Toko Bahan Pangan

Saat ini BPBD Nunukan masih melakukan pendataan atas kerusakan yang ditimbulkan akibat banjir, sembari menyiapkan sarana dan prasarana bagi pengungsi seperti dapur umum.

Meski saat ini banjir sudah berangsur surut, tidak menutup kemungkinan hujan masih berpotensi turun dan membuat debit air kembali naik.

Pasalnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa Kabupaten Nunukan  berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang.

Untuk menghindari bencana, BNPB menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga, setidaknya sampai bulan Februari 2021.

Masyarakat diharapkan memantau informasi prakiraan cuaca melalui BMKG dan memeriksa potensi bencana di sekitar wilayah tempat tinggal mereka melalui InaRisk.***

 

Editor: Chandra Adi N

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah