Polda Metro Jaya Tangkap 3 Pemalsu Surat Keterangan Swab Tes PCR. Satu Diantaranya Mahasiswa Kedokte

- 7 Januari 2021, 17:28 WIB
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat memberikan keterangan pers tentang penangkapan tersangka pemalsuan surat keterangan palsu.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat memberikan keterangan pers tentang penangkapan tersangka pemalsuan surat keterangan palsu. /- Foto : tangkapan layar Instagram @humas.pmj

PORTAL JOGJA – Polda Metro Jaya berhasil mengamankan tiga pelaku pemalsuan hasil swab test (tes usap) PCR yang sempat viral di media sosial. Ironisnya, salah satu pelaku ternyata adalah mahasiswa Kedokteran salah satu universitas.  

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengungkapkan, tindakan pengamanan itu berdasarkan laporan PT BF yang merasa dirugikan adanya pemalsuan surat yang dilakukan oleh satu orang tersangka yang kemudian menjadi tiga tersangka.

Pelaporan PT BF itu sendiri berawal dari tweet dr Tirta tentang lolosnya tiga orang menggunakan surat PCR palsu yang bertuliskan PT BF. “Keperluannya adalah untuk bisa menaiki pesawat,” kata Yusri.

Baca Juga: Terima Gerobak Usaha, Ibu Witarsih Siap Memulai Usaha Kecilnya Demi Keluarga

Salah atu pengguna surat keterangan palsu tersebut, yaitu MFA sempat menguggah di akun Instagram sambil menuliskan, “yang mau PCR cuma butuh KTP nggak usah swab beneran, satu jam jadi. Bisa dipakai di seluruh Indonesia nggak cuma di Bali saja dan tanggalnya bisa pilh H-1 atau H-2 dan seratus persen lolos testimoni”.

Unggahan tersebut lantas dihapus oleh MFA. Namun pihak kepolisian tetap melakukan penyelidikan.

Yusri mengungkapkan, kronologis perkara tersebut diawali dengn rencana keberangkatan MAIS, EAD dan MFA ke Bali. "MAIS sekitar tanggal 23 Desember 2020 itu akan berangkat ke Bali bersama EAD dan MFA. Namun ada ketentuan hasil swab PCR minimal H-2,” ujar Yusri.

Baca Juga: Besok, MUI Gelar Sidang Komisi Bahas Kehalalan Vaksin Sinovac  

“Kemudian dia kontak temannya di Bali, dapatlah gambaran dari temannya di Bali, sekarang masih dilakukan pengejaran. Dia bilang kalau mau berangkat, saya akan kirim (surat keterangan) tinggal kamu ubah nama saja," sambung Yusri.

Usai mendapatkan file tersebut, ketiganya menurut Yusli lantas mengedit sekaligus memasukkan identitas dan dicetak.

Halaman:

Editor: Siti Baruni

Sumber: Polda Metro Jaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x