Ganjar Silaturahmi kepada Megawati, Salah Satunya Ngobrol tentang Amicus Curiae

17 April 2024, 11:16 WIB
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo /Antara/Aprillio Akbar/

PORTAL JOGJA - Calon Presiden 03 Ganjar Pranowo akhirnya sowan dan bersilaturahmi ke kediaman Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri. Mantan Gubernur Jawa Tengah ini diketahui berkunjung ke rumah di Jalan Teuku Umar, Kawasan Menteng, Jakarta, itu pada Selasa 16 April 2024.

Sebelumnya Ganjar tidak nampak saat Megawati menggelar open house atau gelar griya secara terbatas untuk para sahabat dan orang dekat pada hari pertama Idul Fitri pada 10 April 2024 lalu. Ia menyebut menyatakan bahwa dirinya juga ditanyakan oleh putri dari Presiden Pertama RI tersebut terkait ketidak hadirannya pada acara itu.

Sosok yang identik dengan rambutnya putih itu diketahui pada hari pertama sampai keempat Lebaran juga menggelar gelar griya di sejumlah lokasi. Hari pertama Lebaran ia open house di rumahnya di daerah Sleman, DIY. Hari kedua berlokasi di Tawangmangu, hari ketiga di Kutoarjo, dan hari keempat gelar griya di Purbalingga.

"Maka, saya sampaikan ke ibu, saya kesempatan pertama datang dan dari bandara langsung," kata suami dari Siti Atikoh pada Selasa, sebagaimana dikutip dari ANTARA.

Baca Juga: Megawati Undang Sahabat Berlebaran di Kediamannya, Rosan Roeslani Hadir Sejenak

Salah satu kader partai berlambang banteng moncong putih ini akhirnya dapat bertemu ketua umum partainya tersebut selama sekitar sejam. Mereka pun berbincang mulai hal-hal umum yang viral saat ini seperti mudik Lebaran hingga amicus curiae serta perihal jelang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilpres 2024.

"Ngobrol yang lain, cerita tulisan Ibu di Kompas. Hari ini Ibu kirim amicus curiae begitu ya (ke MK). Kita semua tadi diceritakan ke sana, ada sebuah harapan besar bahwa bagaimana demokrasi mesti kita jaga," ucapnya

Amicus Curiae Megawati

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (tengah) menunjukkan tulisan tangan Megawati dalam surat Amicus Curiae yang disampaikan oleh Megawati Soekarnoputri di Gedung II Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa (16/4/2024)

Terkait amicus curiae atau sahabat pengadilan yang diajukan Megawati kepada MK pada Selasa 16 April 2024, capres 03 menyebut bahwa ini dapat mendorong MK agar memutus perkara yang dimohonkan dengan sebaik-baiknya sekaligus untuk mengembalikan marwah mahkamah ini.

"Dari kondisi MK yang selama ini menjadi cacian, makian, ya stempel-stempel yang kurang baik dengan putusan MKMK, rasanya inilah momentum untuk mengembalikan marwah MK," ucap alumni Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada itu.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Soal Capres : Urusannya Bu Megawati, Lha Saya Tak Nyambut Gawe Ngurusi Rob

Walaupun ada kesadaran bahwa amicus curiae tidak akan mempengaruhi putusan yang menjadi kewenangan Mahkamah Konstitusi, namun Ganjar menyebut bahwa apa yang dituliskan ibunda dari Puan Maharani itu tentunya dapat mendorong putusan bisa diambil dengan seadil-adilnya.

Diketahui amicus curiae Megawati yang disampaikan ke MK melalui oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Syaiful Hidayat itu, Presiden Kelima RI memberikan sejumlah pertimbangan kepada Majelis Hakim MK.

Pada kesempatan itu pula, Hasto juga sempat menunjukkan serta membacakan tulisan tangan Megawati yang tertera di halaman belakang surat yang disampaikannya bersama Djarot itu. Nampak di bawah tulisan, tertera tanda tangan Megawati Soekarnoputri dan tertulis pula seruan merdeka sebanyak tiga kali.

Baca Juga: Megawati Punya Pembisik Siapa yang Bakal Maju Capres 2024 PDIP Usung Nama Baru Bukan Jokowi Lagi

“Rakyat Indonesia yang tercinta, marilah kita berdoa semoga ketok palu MK bukan merupakan palu godam, melainkan palu emas. Seperti kata Ibu Kartini pada tahun 1911: “Habis gelap terbitlah terang”, sehingga fajar demokrasi yang telah kita perjuangkan dari dulu, timbul kembali dan akan diingat terus-menerus oleh generasi bangsa Indonesia,” kata Hasto sambil membacakan tulisan tersebut.

Dalam hal ini, politisi asal Yogyakarta ini menyebut bahwa pihaknya hanya ingin menyampaikan perasaan, pikiran, dan perasaan bagaimana negara ini dibangun. Megawati Soekarnoputri dan PDI Perjuangan tidak akan mengintervensi kedaulatan Hakim Mahkamah Konstitusi, sekaligus menghormati independensi dan kedaulatan para hakim terkait yang akan mengumumkan putusan perkara pada 22 April 2024 mendatang.***

Editor: Siti Baruni

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler