Gunung Semeru Meletus: Warga Jadi Korban Alami Luka Bakar, Indah Masdar Petugas Kesulitan Evakuasi

5 Desember 2021, 05:00 WIB
Situasi mencekam tergambarkan saat Bupati Lumajang Thoriqul Haq turun ke lokasi terdampak bencana erupsi Gunung Semeru, dimana lahar masih panas dan hujan abu lebat. /Lumajangkab.go.id

PORTAL JOGJA - Ada banyak korban luka bakar akibat awan panas guguran Gunung Semeru yang meletus hari, Sabtu, 4 November 2021.

Selain itu, sejumlah warga juga disebut terjebak di sebuah tempat akibat letusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang.

Warga yang mengalami luka bakar dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

"Data sementara yang tercatat ada 48 warga yang mengalami luka bakar, namun data itu masih sementara karena petugas masih mengevakuasi warga," kata Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Lumajang dr Bayu Wibowo.

Menurutnya warga yang mengalami luka bakar, dari kategori ringan hingga berat akibat letusan Gunung Semeru segera dirujuk di beberapa puskesmas dan rumah sakit di Kabupaten Lumajang.

Baca Juga: Erupsi Gunung Semeru Akibatkan Jembatan Gladak Perak Putus, Arus Lalu Lintas Dialihkan

"Kalau luka bakarnya berat, maka dirujuk ke rumah sakit, yakni RS Bhayangkara, RS dr Hariyoto dan RS Pasirian, sedangkan yang ringan dan sedang, bisa ditangani di puskesmas," kata Bayu dikutip dari Antara.

Sementara Bupati Lumajang Thoriqul Haq memastikan seluruh puskesmas dan rumah sakit terdekat siaga setelah terjadinya letusan Gunung Semeru untuk mengantisipasi adanya korban terdampak guguran awan panas.

"Kami memastikan seluruh puskesmas dan rumah sakit terdekat untuk siaga, saya pastikan yang dievakuasi terlebih dahulu lansia, anak-anak dan ibu hamil, masyarakat saya harapkan segera melakukan evakuasi ke tempat lebih aman," katanya.

Ia menjelaskan saat ini petugas gabungan dari TNI-Polri, BPBD beserta relawan masih melakukan evakuasi warga dan untuk sementara titik pengungsian difokuskan di Kantor Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo serta kantor desa terdekat.

"Kami cari lokasi-lokasi yang aman untuk evakuasi warga yang terdekat," katanya.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 5 Desember 2021: Elsa Kabur Saat Dibawa ke Lapas, Al Temui Irvan

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik dengan meluncurkan guguran awan panas mengarah ke Besuki Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.

Catatan yang dihimpun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.

Sementara itu, Wakil Bupati Lumajang, Indah Masdar menyatakan pihaknya mendapatkan informasi ada sekitar 8-10 orang warga yang terjebak akibat Gunung Semeru yang meletus.

Ia menyebut lokasinya ada di sekitar tambang.

"Sore sempat kirimkan video minta tolong untuk bisa dibantu, tetapi petugas dan teman relawan tidak bisa evakuasi karena lahar panas sudah di sana. Kami menunggu surutnya, mudah-mudahan mereka masih selamat," ujar Indah dalam jumpa pers virtual malam ini.

Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot 5 Rasi Bintang 5 Desember 2021: Gemini, Taurus, Capricorn, Scorpio dan Sagitarius

Indah Masdar menambahkan korban jiwa akibat bencana letusan Gunung Semeru, Sabtu, 4 Desember 2021 tercatat satu orang dan sebanyak 10 orang belum bisa dievakuasi dari Dusun Curah Kobokan Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang.

"Masih ada sekitar 10 orang yang masih belum bisa dievakuasi, karena lokasinya agak sulit, evakuasi lamban karena mobil tidak bisa masuk ke lokasi dikarenakan lumpur setinggi sampai lutut kaki," tutur dia.

Indah mengatakan di Dusun Curah Kobokan terdapat 300 KK yang sebagian besar sudah mengungsi.

Dia menyebut terdapat kurang lebih 41 orang korban luka bakar akibat lahar panas yang dievakuasi di Puskesmas Penanggal.

Beberapa korban dengan luka bakar serius dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Dr Haryoto, Rumah Sakit Bhayangkara, dan sebagian di RSUD Pasirian.

"Di Puskesmas Candipuro ada sekitar tujuh orang yang sedang dirawat, sedangkan di Puskesmas Penanggal tersisa kurang lebih 10 orang," kata Indah.

Di antara para pengungsi juga terdapat dua orang ibu hamil yang usia kandungannya mencapai delapan bulan dan sembilan bulan.***

Editor: Bagus Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler