PORTAL JOGJA - Permasalahan yang timbul akibat ketergantungan Indonesia terhadap impor kedelai, akhinya menarik perhatian Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia Susi Pudjiastuti.
Permasalahan-permasalahan yang timbul akhir-akhir ini mulai dari harga kedelai impor yang sangat tinggi hingga para petani domestik yang enggan menanam kedelai, memang cukup membuat pusing pemerintah.
Walaupun demikian, Susi karib disapa tetap berfikir positif terhadap permasalahan kedelai ini.
Melalui akun Twitternya @susipudjiastuti, ia membuat cuitan yang isinya menawarkan solusi terkait masalah kedelai yang berlarut-larut.
Baca Juga: Telsa Luncurkan Model Y, Mobil Listrik Murah Rp 500 Jutaan
Pada cuitan tersebut, Susi Pudjiastuti secara gamblang meminta pemerintah untuk mengatur kebijakan impor kedelai.
Bukan hanya itu saja, ia juga mengatakan jika jangan terlalu jor-joran untuk masalah impor kedelai. Dengan demikian, nantinya pada petani domestik dapat mendapatkan pasar dan harga yang baik di pasaran.
“Atur impor untuk tidak terlalu jor-joran, supaya produksi petani dapat pasar & harga,” paparnya, Senin 11 Januari 2021.
Pengaturan kebijakan impor ini menurutnya akan sulit untuk dilakukan pada awalnya.
Baca Juga: Millen Cyrus Selesai Jalani Rehabilitasi. Unggah Foto Kegiatan di Balai Rehabilitasi Lido
Susi Pudjiastuti juga mengatakan bahwa pada tahap awal, pelaksanaan kebijakan impor memang harus sedikit dipaksakan.
Menurut pandangannya, kesulitan itu akan muncul dari oknum-oknum yang menyukai impor lantaran keuntungan impor itu besar.
“Awal harus dipaksa. Tapi kalau yang senang impor tidak mau ngalah .. ya susah .. kembali lagi fee/ keuntungan impor itu besar.. hanya kemauan, ketulusan besar & tinggi yang bisa melawan itu semua,” paparnya.
Lebih lanjut, Susi Pudjiastuti turut menyarankan agar pemerintah menerapkan program-program yang dulu pernah dilakukan pemerintah.
Baca Juga: Film Animasi Nussa Segera Tayang di Bioskop, Trailernya Sudah Rilis di Youtube
Program yang dimaksudnya yakni mengenai pertanian mandiri untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri.
“Buat program seperti dulu .. Rak Gantang .. penghijauan & palawija... supaya semua tanam .. pupuk subsidi ganti untk bibit gratis & modal kerja .. pastikan penerimanya benar,” katanya. ***