Aa Gym Siap Divaksin Covid-19 Asal Dua Persyaratan Ini Dipenuhi, Apa Saja?

17 Desember 2020, 16:42 WIB
Dai kondang asal Kota Bandung, Abdullah Gymnastiar atau akrab disapa Aa Gym menyatakan siap divaksin /Facebook.com/KH. Abdullah Gymnastiar

 

PORTAL JOGJA -  Pemerintah telah mengimpor 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Tiongkok Sinovac, yang masih dalam pengujian keamanannya.

Pemerintah akan memberikan vaksin Covid-19, dengan sejumlah kalangan menjadi prioritas.

Tenaga kesehatan sebagai garda terdepan, rencananya akan divaksin lebih awal, jika vaksin Covid-19 telah mendapatkan hasil uji klinis yang aman.

Pendakwah KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym, menyatakan kalau nanti vaksin itu sudah ada dan nyata, ini bagian dari solusi, berarti ini bagian dari karunia Allah.

Baca Juga: Terlibat Perdebatan Sengit di Twitter dengan Menkopolhukam Mahfud MD, Ridwan Kamil Minta Maaf

Aa Gym menyatakan siap divaksin dengan syarat pertama, bahwa vaksin ini sudah teruji, akan membawa kemanfaatan, menjauhkan dari kebinasaan. 

“Kedua, vaksin ini terbukti dan teruji kehalalannya, Aa nanti akan vaksin,” ujar Aa Gym, seperti Pikiran-rakyat.com kutip dari Talkshow dan Sosialiasi Penanganan COVID-19, yang disiarkan kanal Youtube BNPB.

Menurut pemimpin ponpes Daarut Tauhid ini alangkah baiknya jika pemimpin di negeri ini seperti PresidenKetua DPR RI, Menteri dan sejumlah pejabat negara untuk disuntik vaksin Covid-19 lebih dulu.

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG : Sejumlah Daerah di Jabodetabek akan Diguyur Hujan Lebat, Wilayah Mana Saja?

Menurut kiai asal Bandung Jawa Barat itu, dengan demikian masyarakat tidak ragu ikut divaksin, karena dijamin keamanannya.

“Memang bagusnya vaksin ini kalau sudah teruji, supaya masyarakatnya reugreug (tenang), ya Presiden, Wakil Presiden, Ketua MPRKetua DPR, menteri-menteri, para jenderal, yang pemberani-pemberani itu harus berani divaksin dulu. Kalau nanti, akan ingin masyarakatnya yakin,” ucapnya, dalam video yang tersiar langsung , Rabu, 16 Desember 2020 itu.

Baru setelah jajaran pejabat negara tersebut disuntik, tenaga kesehatan menurut Aa layak disuntik vaksin Covid-19.

Baca Juga: 1,2 Juta Vaksin Covid-19 Sinovac dari Tiongkok Tiba di Indonesia, Presiden Tetap Ingatkan 3M

Dalam tayangan dialog tersebut Aa Gym juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat terutama umat Islam, tentang pentingnya menerapkan protokol pencegahan COVID-19.

"Harus dikuatkan lagi bahwa setiap diri itu punya tanggung jawab. Bahwa kalau kita tidak pakai masker, kita sudah siap-siap menzalimi orang lain," kata Aa Gym seperti yang ditulis Pikiran-Rakyat.com dalam artikel yang berjudul Sebut Presiden, Ketua DPR, Sampai Jenderal Pemberani, Aa Gym Ajukan Syarat Siap Divaksin Covid-19

Ia mengatakan bahwa keputusan untuk menjalankan protokol atau tidak berasal dari keputusan setiap individu. Dengan demikian, ia berharap agar setiap keputusan yang diambil harus didasari atas pertimbangan yang bijak.

Baca Juga: Presiden Jokowi Terkait Vaksinasi Covid-19 : Saya yang akan Menjadi Penerima Pertama

Di tengah pandemi COVID-19 yang penyebarannya masih belum dapat dikendalikan dengan baik, masyarakat harus menyadari bahwa virus SARS-CoV-2, penyebab COVID-19, disebarkan melalui droplet atau percikan dari batuk atau bersin orang lain yang terinfeksi, atau juga melalui udara (airborne).

Pada sebagian besar orang, penularan virus tersebut kerap tidak dapat diketahui secara nyata karena tidak memunculkan gejala yang berat atau bahkan tidak ada gejala sama sekali.

Namun, pada lansia atau pada orang-orang yang telah memiliki penyakit penyerta, virus SARS-COV-2 kerap menimbulkan dampak kesehatan yang lebih berat dan bahkan mengancam nyawa.

Baca Juga: Sebanyak 363 Tenaga Medis Meninggal Akibat Terinfeksi COVID-19, Jatim dan DKI Tertinggi

Oleh karena itu, dengan menyadari hal itu, semestinya setiap orang menyadari pentingnya protokol 3M untuk mencegah penularan COVID-19, yaitu dengan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak serta menghindari kerumunan.

"Bahwa ini adalah keputusan pribadi. Mau pakai masker atau tidak itu keputusan diri. Mau keluar atau tidak itu keputusan diri. Mau masuk ke kerumunan atau tidak itu keputusan diri," katanya, seperti dilansir Antara.

Namun demikian, keputusan pribadi itu semestinya didasari atas kesadaran bahwa setiap pribadi memiliki tanggung jawab untuk tidak hanya melindungi kesehatan diri sendiri, tetapi juga orang lain di sekitarnya.

Masyarakat semestinya menyadari bahwa keputusan diri untuk mengabaikan protokol pencegahan COVID-19 berarti telah menzalimi diri sendiri atau orang lain di sekitarnya.

"Jadi harus disadari bahwa kalau kita enggak bermasker lantas keluar, kita sudah membuat orang cemas, kita sudah membuat orang terzalimi," ujar dia.***( Gita Pratiwi/ pikiran-rakyat.com)

Editor: Chandra Adi N

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler