Network
PORTAL JOGJA - Indonesia sedang mengalami cuaca panas akhir-akhir ini, yang terjadi ketika suhu rata-rata harian melebihi 27,8 derajat Celsius selama setidaknya tiga hari berturut-turut.
Cuaca panas ini disebabkan oleh panas ekstrem dari daratan Thailand yang dapat menyebar ke Laut China Selatan dan kemudian ke khatulistiwa, serta pemanasan suhu udara di atas Laut Jawa, yang kemudian dapat menyebar ke pantai atau dataran rendah di bagian utara Jawa.
Menurut BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), cuaca panas di Indonesia adalah siklus normal yang terjadi setiap tahun, dan disebabkan oleh gerak semu matahari. BMKG memprediksi bahwa musim kemarau akan terjadi dari akhir Mei hingga akhir September 2023, dan disarankan untuk mengantisipasi kekeringan yang akan terjadi selama periode ini.
Baca Juga: Sejarah dan Mitos Candi Prambanan, Dibangun dalam Waktu Semalam
Masyarakat diimbau untuk menyesuaikan aktivitas di luar ruangan dan menggunakan peralatan pelindung seperti payung, topi, atau tabir surya untuk menghindari efek negatif dari cuaca panas.
Cuaca panas dapat menyebabkan dampak buruk pada kesehatan tubuh, seperti dehidrasi, pusing, dan lelah. Oleh karena itu, penting untuk mengikuti beberapa tips berikut ini untuk menghadapi cuaca panas:
1. Hindari sinar matahari secara langsung dengan menggunakan topi atau payung.
2. Minum air yang cukup untuk mencegah dehidrasi. Jangan menunggu sampai merasa haus.
3. Hindari minuman berkafein, minuman berenergi, alkohol, dan minuman manis.
4. Gunakan pakaian yang tipis dan longgar agar tidak terlalu panas.
