Baca Juga: Memahami Psikologi Trader dan Tips Mengelola Emosi Saat Trading Forex
Bahkan, apabila 'orang tuanya' harus pergi bekerja, boneka-boneka itu akan dititipkan pada penitipan anak sebagai anak bukan mainan.
Bukan hanya itu saja, Luk Thep juga diajak berbelanja, makan di restoran favorit pemiliknya, diajak jalan-jalan, hingga traveling.
Jadi jangan heran, jika saat traveling di Thailand, kamu menemukan orang-orang setengah baya yang menggendong boneka sambil beraktivitas, bahkan mengajak bonekanya berbicara atau bercerita.
Menurut The Culture Trip Maskapai Thailand, Thai Airways, bahkan mengizinkan pemilik Luk Thep membeli kursi untuk bonekanya. Para pemilik juga nantinya akan mendapat instruksi khusus dari awak kabin, bagaimana cara menjaganya apabila terjadi guncangan atau hal yang tidak diinginkan.
Baca Juga: Gempa Terakhir Menuju Kiamat, Simak Terjemah dan Tafsir Surat Az-Zalzalah Ayat 1-8
Ada pula yang percaya bahwa Luk Thep memperlihatkan tingkat kesuburan wanita yang dianggap rendah dan diwujudkan dalam tradisi pemujaan. Sebab, biasanya pemilik Luk Thep adalah orang-orang setengah baya.
Boneka arwah Luk Thep muncul kerap diburu masyarakat Thailand kemudian berkembang menjadi tradisi Luk Thep, karena warga Thailand membutuhkan sesuatu yang dapat dilihat dengan jelas, sebagai pegangan saat iklim ekonomi tengah memburuk.
Meski demikian alasan yang paling mewakili adalah perpaduan kuat dari keyakinan Hindu, Buddha, dan tradisi pemujaan.
Boneka arwah Luk Thep pertama kali diperkenalkan oleh Mae Ning, seorang wanita asal Thailand menjadi salah satu alasan hadirnya Luk Thep. Ia merupakan seorang penjual boneka yang juga mengklaim dirinya sebagai seorang ahli ritual Hindu.