Ivermectin, Obat Cacing Benarkah Obat Penangkal Covid-19? Ini Penjelasan Lengkapnya

- 29 Juni 2021, 05:55 WIB
Ilustrasi Ivermectin, obat yang diklaim mampu menyembuhkan Covid-19 lebih cepat.
Ilustrasi Ivermectin, obat yang diklaim mampu menyembuhkan Covid-19 lebih cepat. /Pixabay.com/ Steve Buissinne/

PORTAL JOGJA - Belakang ini beredar kabar secara viral di media ada informasi yang telah tersebar bahwa ivermectin dapat menjadi obat penangkal virus covid-19.

Informasi ini viral dan terus dibagikan di berbagai platform media sosial. Bagaimana penjelasannya bahwa ivermectin atau yang dikenal sebagai obat cacing itu dapat menjadi obat penangkal dan obat terapi pasien yang terkena virus corona.

Ivermectin adalah obat yang biasa digunakan untuk mengobati berbagai jenis infestasi parasit. Ini termasuk kutu kepala, kudis, kebutaan sungai (onchocerciasis), strongyloidiasis, trichuriasis, ascariasis, dan filariasis limfatik.

Ivermectin ditemukan pada tahun 1975 dan mulai digunakan pada tahun 1981. Obat ini masuk dalam daftar Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), obat-obatan teraman dan paling efektif yang diperlukan dalam sistem kesehatan. Biaya grosir di negara berkembang untuk tablet adalah sekitar US $ 0,12 untuk perawatan.

Baca Juga: Ketua Satgas Covid-19 IDI Ingatkan Kembali, Izin Edar Ivermectin Bukan Sebagai Obat Covid-19

Dilansir dari farmasetika.com, sebuah studi kolaboratif yang dipimpin oleh Monash Biomedicine Discovery Institute (BDI) dengan Institut Infeksi dan Imunitas Peter Doherty (Doherty Institute), perusahaan patungan dari Universitas Melbourne dan Rumah Sakit Royal Melbourne, telah menunjukkan bahwa obat anti-parasit seperti cacing gelang Ivermectin yang sudah tersedia di pasaran dapat membunuh virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 dalam waktu 48 jam.

Penemuan baru Ivermectin membasmi sel SARS-CoV-2
Kylie Wagstaff dari Monash Biomedicine Discovery Institute, mengatakan bahwa para ilmuwan menunjukkan obat Ivermectin dapat menghentikan virus SARS-CoV-2 yang tumbuh dalam kultur sel dalam waktu 48 jam.

“Kami menemukan bahwa dengan dosis tunggal pada dasarnya dapat menghapus semua viral load selama 48 jam dan bahkan pada 24 jam ada pengurangan yang sangat signifikan dalam hal itu,” kata Dr. Wagstaff dikutip dari SciTechDaily.

Beragam kontroversi muncul saat ini yang mempertanyakan soal efektivitas dari obat ini. Sebagaimana diketahui, Ivermectin merupakan obat yang digunakan sebagai obat cacing dan obat pembasmi kutu.

Namun, beberapa penelitian terakhir menunjukkan bahwa Ivermectin juga memiliki efek antivirus terhadap beberapa jenis virus, seperti virus Zika, influenza, chikungunya, dan virus Dengue.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Anadolu Agency farmasetika.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah