Jejak Kampung Wisata Prenggan di Kotagede Yogyakarta

22 Februari 2024, 18:45 WIB
Wisatawan sedang jelajah Kampung Wisata Prenggan, Kotagede /instagram.com /@kampungwisataprenggan/

PORTAL JOGJA - Berbicara tentang Kota Yogyakarta, tentunya tidak bisa dilepaskan dari suatu wilayah bernama Kotagede. Lokasi yang termasuk bagian Kawasan Cagar Budaya sekaligus menjadi kawasan bersejarah di Kota Gudeg ini. Di Kotagede inilah terdapat situs peninggalan Mataram Islam yang menjadi cikal bakal berdirinya Kasultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta.

Ada sebuah kampung di Kotagede yang masuk dalam daftar jejaring Desa Wisata (Jadesta) besutan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), yaitu kampung Wisata Prenggan. Dengan jarak 6 kilometer arah tenggara pusat kota Yogyakarta, tentulah menjadi daya tarik wisata tersendiri.

Dikutip dari situs Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, diketahui bahwa jejak kata Prenggan ini konon berasal dari nama salah satu pangeran yang merupakan putra Panembahan Senopati yaitu Pangeran Pringgalaya. Pada akhirnya wilayah tersebut kemudian dinamakan Prenggan.

Baca Juga: Pohon Beringin Tua di Makam Raja Mataram Kotagede Yogyakarta Dipangkas

Versi cerita lain yang berkembang di kalangan masyarakat soal penamaan ini, bahwa Prenggan berasal dari kata 'direngga-rengga'. Kata ini berarti dibuat bagus. Dahulu kala di kawasan ini banyak para ahli menghias kraton atau ahli dekorasi bila ada perhelatan di kraton.

Termasuk wilayah administratif Kelurahan Prenggan yang sarat dengan berbagai potensi wisata baik sejarah, arsitektural, kegiatan masyarakat, dan kuliner tradisional tentulah menjadi daya tarik tersendiri. Sebuah paket wisata yang dirangkum dalam jelajah kampung wisata Prenggan kini mulai dikembangkan.

Salah satu paket jelajah ini menawarkan wisatan untuk mengunjungi dan berinteraksi langsung dalam home industry yangko, membuat batik shibori, melihat pengrajin perak, dan tidak lupa menyantap kuliner di resto bernuansa vintage nan estetik yang tentunya dengan harga yang terjangkau. Paket wisata jelajah ini juga sudah diperkaya dengan cara gowes atau bersepeda sebagai sarana jelajah.

Baca Juga: Legitnya Kipo, Si Mungil dari Kotagede

Namun wisatawan dapat pula melakukan perjalanan sendiri menjelajahi kampung kota yang masih menyisakan suasana arsitektur Jawa. Selain aktivitas pembuatan perhiasan perak, pembuatan batik, pembuatan makanan tradisional (kipo dan yangko), ada pula latihan tari tradisional, sate Lapangan Karang, serta omah Kalang.

Omah kalang atau rumah Kalang merupakan rumah megah berciri perpaduan arsitektural Jawa dan Eropa. Rumah milik Wong Kalang ini menjadi kenampakan depan kawasan Kotagede sepanjang Jalan Tegalgendu, Jalan Mondorakan dan Jalan Kemasan.

Mengenai Wong Kalang, diketahui bahwa saat Raja Mataram Islam yaitu Sultan Agung berkuasa, ia mendatangkan ahli-ahli bangunan dari daerah Bali untuk menerjemahkan idenya dalam bidang arsitektural. Para ahli bangunan yang kemudian disebut sebagai Wong Kalang ini kemudian berbaur dengan penduduk setempat dan menjadi bagian dari masyarakat setempat.

Bakat seni dan intuisi bisnis membawa Wong Kalang akhirnya bertransformasi menjadi kelompok saudagar yang sukses dengan kekayaan yang berlimpah. Itulah sebabnya mereka dapat membangun bangunan yang cukup ikonik di kawasan tersebut.***

Editor: Siti Baruni

Sumber: Dinas Pariwisata Yogyakarta

Tags

Terkini

Terpopuler