Taliban akan Buka Sekolah Menengah untuk Perempuan Minggu Depan

- 18 Maret 2022, 16:39 WIB
Ilustrasi sekolah di Afghanistan
Ilustrasi sekolah di Afghanistan /Pixabay/@12019/

Terakhir kali Taliban memerintah Afghanistan, dari tahun 1996 hingga 2001, mereka melarang pendidikan perempuan dan sebagian besar pekerjaan. Sejak mendapatkan kembali kekuasaan, siswa laki-laki telah kembali ke pendidikan dalam jumlah yang jauh lebih besar daripada siswa perempuan.

Taliban mengatakan mereka menghormati hak-hak perempuan sesuai dengan hukum Islam dan adat setempat. Tetapi banyak wanita telah melaporkan pembatasan akses ke kehidupan publik, termasuk pekerjaan, memaksa beberapa untuk keluar dari pekerjaan.

Heather Barr, direktur asosiasi hak-hak perempuan di Human Rights Watch, mendesak masyarakat internasional agar tidak berpuas diri setelah pengumuman itu.

Baca Juga: Aleix Espargaro Janji Lempar Helmnya ke Tribun Jika Followernya Tembus 1 Juta, Netizen: Kau Terlalu Meremehkan

Barr menambahkan bahwa pembukaan kembali sekolah tidak berarti bahwa hak-hak perempuan dan anak perempuan yang lebih luas di masyarakat akan dilindungi.

Salah seorang siswi Afgahanistan Farzana yang berusia 17 tahun, mengatakan dia sudah mencuci dan menyetrika seragamnya saat dia bersiap untuk bergabung dengan teman-temannya di kelas. Sebelumnya selama enam bulan ia berada di rumah, dan mengatakan dia dan orang lain telah berjuang secara mental karena jauh dari pendidikan.

"Saya merasa sangat kuat. Kami dapat menunjukkan tidak hanya (Taliban) tetapi juga dunia (bahwa) kami tidak pernah berhenti, dan Afghanistan tidak akan kembali ke dekade sebelumnya," katanya.***

Halaman:

Editor: Chandra Adi N

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah