Ratusan Anak Palestina Masih Jadi Korban Kekejaman Israel, Jatah Roti, Air dan Daging Dikurangi

22 November 2020, 09:27 WIB
Ilustrasi warga Palestina yang mengungsi. / /PIXABAY/Hosny Salah. /

PORTAL JOGJA - Kekerasan terhadap anak-anak Pakestina oleh Israel masih terus terjadi. Anak-anak Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat dan Jalur Gaza terus menjadi korban kejahatan Israel.

Selain haknya dilanggar, tak sedikit pula yang tewas akibat tindakan represif oleh Israel. Hingga saat ini diperkirakan lebih dari 400 anak-anak baik laki-laki dan perempuan Palestina yang mengalami kekerasan. Mereka ada yang ditangkap oleh tentara Israel.

Hal tersebut diungkapkan oleh Masyarakat Tahanan Palestina (PPS), mereka mengatakan lebih banyak kekerasan yang dilakukan Israel seperti dikutip dari Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Ratusan Anak Palestina Dilaporkan Telah Menjadi Korban dari Kekejaman Pasukan Israel". 

Baca Juga: Romantis Abis, Ulang Tahun Lulu Tobing ‘Banjir’ Bunga

Pada peringatan Hari Anak Sedunia.Kekerasan Israel terhadap anak-anak Palestina dalam penahanan militer sekali lagi menjadi perhatian utama saat ini.

"Otoritas pendudukan Israel telah menangkap 400 anak Palestina di bawah usia 18 tahun sejak awal tahun ini kebanyakan dari mereka dari Yerusalem timur," kata PPS, pada Kamis 19 November 2020, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Daily Sabah.

Mereka mengungkapkan jika pihak berwenang Israel terus menahan 170 anak Palestina di penjara mereka.

"Israel melakukan berbagai pelanggaran terhadap anak-anak Palestina selama penahanan mereka, termasuk mencegah mereka menyelesaikan studi mereka, melarang beberapa dari mereka mengunjungi keluarga di penjara dan mengisolasi mereka di sel individu," kata mereka.

Baca Juga: Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini Minggu 22 November 2020

Sejak 2015, Israel telah mengeluarkan undang-undang baru yang melegalkan pemberian hukuman penjara yang lama untuk anak-anak, dalam beberapa kasus hingga penjara seumur hidup.

Menurut PPS, Israel telah menangkap sekitar 7.000 anak sejak 2015. Angka Palestina menunjukkan bahwa sekitar 4.400 warga Palestina, termasuk 39 wanita, 155 anak-anak dan 700 pasien sakit, saat ini ditahan di fasilitas penahanan Israel.

Dalam laporan tahunannya pada 2019, PPS menyebutkan bahwa anak-anak yang ditangkap Israel mengalami banyak pelanggaran hak.

Laporan itu mengatakan mereka sering dibawa pergi dari rumah mereka, biasanya pada larut malam dalam kondisi yang sulit.

Tercatat bahwa anak-anak yang ditangkap dirampas haknya atas pendidikan, pelanggaran yang jelas terhadap Deklarasi Hak Anak, dan beberapa anak ditolak kunjungan keluarga dan perawatan medis yang layak.

Baca Juga: Jadwal Acara Trans 7 Hari Ini Minggu 22 November 2020. Jangan Lewatkan Tayangan Moto GP Petang Ini

Wabah virus korona tahun ini telah meningkatkan perhatian pada penderitaan anak-anak Palestina di penjara Israel.

Pelanggaran terus dilakukan oleh Israel atas hak-hak dasar warga Palestina di penjara. Kekerasan yang dialami anak-anak Palestina diantaranya penyiksaan, penindasan, penyerangan, dan penolakan perawatan medis yang tepat, telah lama menjadi sorotan.

Pada bulan Maret 2020 lalu, otoritas penahanan Israel memutuskan untuk mengurangi jatah roti, air dan daging untuk tahanan Palestina. Hal ini sekali lagi mengungkap pelanggaran sistematis hak asasi manusia yang sedang berlangsung di penjara-penjara Israel.

Badan hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa mengkritik Israel atas pembunuhan pengunjuk rasa di Gaza dan perlakuan terhadap Palestina, menyatakannya sebagai 'kejahatan perang' di bawah Statuta Roma.

Jumlah korban yang tinggi di perbatasan Gaza memicu reaksi diplomatik terhadap Israel dan tuduhan baru atas penggunaan kekuatan yang berlebihan terhadap pengunjuk rasa yang tidak bersenjata.

Baca Juga: Jadwal Acara Trans TV Minggu 22 November 2020. Dari Berpetualang di MTMA Hingga Masak-Masak

Tentara Israel telah membunuh 25 anak Palestina di Tepi Barat yang diduduki dan Jalur Gaza yang diblokade pada tahun 2018.

Pertahanan untuk Anak Internasional - Palestina, yang mengadvokasi hak-hak anak Palestina di wilayah Palestina yang diduduki Israel, menegaskan bahwa pasukan Israel telah sengaja membunuh anak di bawah umur dengan amunisi hidup selama protes perbatasan.

Menurut LSM tersebut, korban tewas ini termasuk 21 anak yang menjadi sasaran langsung, 11 di antaranya ditembak di kepala atau leher.

Berdasarkan Dana Anak-Anak PBB (UNICEF), lebih dari 1.000 anak terluka oleh pasukan Israel di Jalur Gaza yang terkepung selama demonstrasi. ****(Pikiran-Rakyat.com/Rahmi Nurfajriani)   

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Pikiran-Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler