Seorang Wanita Ukraina Lahirkan Bayi di Stasiun Bawah Tanah saat Serangan Rusia

27 Februari 2022, 10:05 WIB
Seorang wanita di Ukraina melahirkan saat berlindug dari serangan bom Rusia di sebuah stasiun kereta bawah tanah di Kyiv. /Twitter/@HopkoHanna/

PORTAL JOGJA - Seorang wanita di Ukraina melahirkan bayinya saat berlindug dari serangan bom Rusia di sebuah stasiun kereta bawah tanah di Kyiv.

Wanita berusia 23 tahun yang tidak disebutkan namanya itu menyambut kelahiran buah hatinya yang diberi nama Mia ke sebelum pukul 20.30 pada hari Jumat waktu setempat.

Wanita tersebut dibantu oleh polisi yang bertugas setelah mereka mendengar teriakannya.

Baca Juga: Vitali Klitschko Mantan Juara Dunia Tinju Kelas Berat Turut Angkat Senjata Membela Ukraina

Seorang petugas, Mykola Shlapak, mengatakan polisi membantu wanita itu melahirkan bayinya dan kemudian memanggil ambulans yang membawa mereka berdua ke rumah sakit.

Seperti dilansir dari Independent, saat ini Mia dan ibunya telah menjalani perawatan di rumah sakit, dan dalam kondisi baik-baik saja.

Foto bayi tersebut kemudian diunggah oleh Hannah Hopko, ketua Demokrasi Konferensi Aksi melalui media sosial twitter.

"Mia lahir di tempat penampungan malam ini di lingkungan yang penuh tekanan - pengeboman Kyiv. Ibunya senang setelah berhasil melahirkan dengan penuh tantangan ini," tulis Hannah.

"Ketika Putin membunuh orang Ukraina, kami memanggil ibu-ibu Rusia dan Belarusia untuk memprotes perang Rusia di Ukraina. Kami membela kehidupan dan kemanusiaan!" tulisnya lagi.

Sementara itu, seorang anak laki-laki lahir pada hari Sabtu di ruang bawah tanah sebuah rumah sakit yang rusak akibat serangan bom, saat konflik antara Rusia dan Ukraina memasuki hari ketiga.

Baca Juga: Rusia Invasi Ukraina Tak Libatkan Pesawat tempur Siluman Su-57, Cukup Jet Tempur Lain

Kelahiran itu diumumkan oleh Rumah Sakit Multidisiplin Starobilsk, di wilayah Luhansk di Ukraina timur. 

 

Ratusan orang tewas dalam konflik tersebut, dan lebih dari 120.000 warga Ukraina telah meninggalkan negara itu sejak Kamis, menurut Badan Pengungsi PBB.***

Editor: Chandra Adi N

Sumber: independent.co.uk

Tags

Terkini

Terpopuler