PORTAL JOGJA - Seekor gajah lapar di Thailand menjebol dinding dapur sebuah rumah untuk mencari makanan. Video insiden gajah tersebut kemudian menjadi viral di media sosial.
Peristiwa unik tersebut terjadi di distrik Hua Hin Thailand selatan di sebuah rumah milik Ratchadawan Puengprasoppon yang kemudian merekamnya pada hari Sabtu 19 Juni 2021. Puengprasoppon kemudian mengunggahnya di Facebook.
Seperti dilansir dari Independent Puengprasoppon awalnya terbangun oleh suara-suara aneh yang datang dari dapur pada malam hari. Saat dia pergi untuk memeriksa, dia menemukan kepala gajah yang menyembul di dinding.
Baca Juga: Seekor Gajah Tiba-Tiba Pingsan, Ternyata Ada Batu Empedu Seberat 1.7 Kg di Dalam Perutnya
Puengprasoppon mengatakan gajah, yang oleh warga lokal dikenal sebagai Boonchuay, tampak mencari-cari makanan. Media lokal mengatakan gajah mengaduk-aduk laci dapur dan menjatuhkan panci dan wajan ke lantai.
Akibat insiden tersebut rumah Puengprasoppon mengalami kerusakan dan menderita kerugian sekitar $1.140 (sekitar Rp 16 juta rupiah)
Gajah (Boonchuay) tinggal di taman nasional Kaeng Krachan Thailand dan mengunjungi desa Chalermkiatpattana tempat tinggal Puengprasoppon. Itthipon Thaimonkol, pengawas taman mengatakan gajah tersebut bukan yang pertama kali mendatangi rumah warga.
“Mereka cukup sering datang berkunjung. Mereka selalu datang ketika ada pasar lokal karena mereka bisa mencium bau makanan,” katanya.
Dr Joshua Plotnik, asisten profesor psikologi di Hunter College, City University of New York, yang mempelajari populasi gajah di Suaka Margasatwa Salakpra di Kanchanaburi, Thailand barat, mengatakan kepada The Guardian bahwa sangat umum bagi gajah dari taman nasional untuk menyerang ladang tanaman terdekat seperti ladang tebu atau jagung.
Baca Juga: Seorang Pria Warga Malaysia Tewas Diinjak Gajah Liar saat Memancing di Hutan
“Di desa-desa tempat saya bekerja di Thailand, gajah memasuki ladang petani hampir setiap malam. Ini adalah masalah yang sangat sulit bagi petani dan gajah.”
Joshua Plotnik menambahkan kejadian seperti itu kemungkinan karena penurunan sumber daya alam yang tersedia dan meningkatnya gangguan manusia di habitat gajah.
Berita lokal melaporkan bahwa Departemen Taman Nasional, Margasatwa dan Konservasi Tumbuhan telah mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa instansi pemerintah akan memperbaiki kerusakan rumah secepatnya.***