Ajaib! Seorang Pilot Selamat Setelah 38 Hari Bertahan Hidup, Usai Kecelakaan di Hutan Amazon Brasil

9 April 2021, 15:06 WIB
Ilustrasi kecelakaan pesawat /Pixabay/

PORTAL JOGJA – Seorang pilot di Brasil selamat, setelah bertahan hidup selama 38 hari usai pesawat yang diterbangkannya mengalami kecelakaan di hutan Amazon.

Pilot Antonio Sena (36), saat itu sedang menerbangkan pesawat jenis Cessna 210 dengan baling-baling tunggal di atas Amazon Brasil. Namun mesin pesawat tiba-tiba berhenti, sehingga ia harus mendarat darurat di tengah hutan.

Antonio Sena selamat tanpa cedera, tetapi ia terdampar di tengah hutan hujan terbesar di dunia. Menurut Sena, saat bertahan hidup selama 38 hari itulah, ia menerima pelajaran terbesar dalam hidupnya.

Baca Juga: Siklom Tropis Seroja Bergerak Menjauh Namun Intensitas Meningkat, 7 Provinsi Diminta Waspada

Baca Juga: Emil Salim Kritik Pembangunan Tugu Sepeda Pemprov DKI Jakarta Senilai Rp 800 Juta

Kisah tersebut bermula saat Sena disewa untuk menerbangkan kargo dari kota utara Alenquer ke tambang emas ilegal di hutan hujan, yang dikenal sebagai "California".

Terbang di ketinggian sekitar 1.000 m, dia tahu ketika mesin berhenti di angkasa, dia tidak akan punya banyak waktu. Namun dia berhasil membawa pesawat melewati lembah, dan mendarat darurat sebaik mungkin.

Dengan berlumuran bensin, Sena mengambil semua barang yang terlihat berguna seperti, ransel, tiga botol air, empat minuman ringan, sekarung roti, seutas tali, perlengkapan darurat, lentera, dan dua korek api.

Ia pun kemudian bergegas turun dari pesawat secepat mungkin, yang tak lama kemudian pesawat itupun meledak. Peristiwa naas itu terjadi pada 28 Januari 2021.

Pada lima hari pertama, Sena mengatakan kepada AFP dalam sebuah wawancara di rumahnya di Brasilia, dia mendengar pesawat penyelamat di atas kepala sedang melakukan pencarian.

Namun lebatnya vegetasi hutan membuat tim penyelamat tidak melihatnya. Setelah itu, dia tidak mendengar lagi suara mesin, dan mengira mereka telah menganggapnya meninggal.

"Saya sangat terpukul. Saya pikir saya tidak akan pernah bisa keluar, bahwa saya akan mati," katanya seperti dilansir dari Channel News Asia.

Sena menggunakan baterai di ponselnya untuk menemukan jalur GPS, dan memutuskan untuk berjalan arah ke timur, di mana dia telah melihat dua jalur udara.

Dia mengikuti matahari pagi untuk tetap di jalur, dan mencoba mengingat tentang kursus bertahan hidup yang pernah dia ikuti.

"Ada air, tapi tidak ada makanan. Dan saya rentan bertemu predator seperti jaguar, buaya, dan anaconda,” katanya.

Sena makan buah yang sama, dengan yang dimakan oleh monyet, dan berhasil mengambil tiga telur burung tinamou, yang merupakan satu-satunya protein yang ia makan selama bertahan hidup.

"Saya belum pernah melihat hutan hujan perawan yang tak tersentuh, saya menganggap Amazon bukanlah satu hutan hujan, itu seperti empat atau lima hutan yang dijadikan satu," katanya.

Keinginannya untuk melihat orang tua dan saudara kandungnya membuat dirinya terus maju. Antonio Sena mengatakan pandemi virus corona membuat dia tidak punya banyak pilihan selain mengambil pekerjaan itu.

Ia adalah seorang pilot terlatih yang memiliki 2.400 jam terbang, dia sempat membuka sebuah restoran di kota kelahirannya beberapa tahun yang lalu, namun pembatasan akibat covid-19 memaksanya untuk tutup.

"Bagaimanapun juga, saya harus menghasilkan uang, saya tidak pernah ingin (bekerja untuk tambang ilegal), tetapi itu adalah pilihan yang saya miliki jika saya ingin meletakkan makanan di atas meja," kata Sena.

Secara keseluruhan, Sena telah berjalan sejuah 28km, dan kehilangan 25kg berat badan. Pada hari ke 35, dia mendengar suara yang asing di hutan untuk pertama kalinya sejak penyelamat menyerah mencarinya, yakni Gergaji mesin.

Dia mulai berjalan ke arah suara tersebut, dan akhirnya sampai ke sebuah kamp pengumpul kacang Brazil. Warga sangat terkejut dengan kehadirannya dari dalam hutan, namun kemudian membantunya menghubungi ibunya untuk memberi tahu bahwa dia masih hidup.

Baca Juga: Lirik dan Chord Lagu Glenn Fredly - Terserah

Baca Juga: Seekor Gajah Tiba-Tiba Pingsan, Ternyata Ada Batu Empedu Seberat 1.7 Kg di Dalam Perutnya

Pemimpin kamp adalah Maria Jorge dos Santos Tavares, yang telah mengumpulkan dan menjual kacang di hutan bersama keluarganya selama lima dekade.

"Dia memberiku makanan dan pakaian bersih, Saya memiliki kasih sayang yang luar biasa untuk mereka," kata Sena.

Di akun instagramnya beberapa waktu lalu, Sena sempat mengunggah foto saat dirinya bertemu dengan keluarga Maria Jorge, keluarga yang menurut Sena telah menyambutnya dengan kasih sayang.

Makna yang ia temukan adalah ia diselamatkan oleh sebuah keluarga yang hidup "selaras" dengan hutan, sebaliknya ia bekerja untuk orang-orang yang merusaknya.

"Satu hal yang pasti, saya tidak akan pernah terbang untuk penambang ilegal lagi," ujar Sena.***

Editor: Chandra Adi N

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler