Film Purun Raih Kemenangan Bergengsi di Melbourne Fashion Festival - Fashion Film Awards

- 19 Maret 2024, 16:05 WIB
Film
Film /Istimewa/

PORTAL JOGJA - Kekayaan warisan budaya dan kreativitas mutakhir Indonesia memukau panggung dunia saat film fashion "Purun" karya Merdi Sihombing, dan disutradarai oleh Ignatius Raditya Bhramanta, meraih kemenangan bergengsi di 2024 PayPal Melbourne Fashion Festival - Fashion Film Awards yang digelar Februari lalu. Pencapaian yang luar biasa ini menyoroti bakat luar biasa para sineas dan desainer Indonesia, memperkuat suara mereka di kancah global.

“Merupakan suatu kehormatan bisa bercerita dan membagikannya ke dunia. Saya bersyukur atas kesempatan melakukan apa yang saya cintai. Melalui film ini, saya ingin mengungkapkan bahwa banyak sekali kekayaan yang ada di bumi ini. Bahkan tanaman purun yang tumbuh liar pun bisa diolah menjadi karya seni yang menjadi merek dengan nilai jual tinggi, serta mampu memberikan mata pencaharian bagi masyarakat desa. Sebetulnya secara konsep film ini seperti dokumenter, tapi diberi sentuhan kontemporer agar tercipta sinematografi yang estetik," kata Ignatius Raditya Bhramanta, sutradara film Purun, atau dikenal sebagai Bramsky.

“Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia dengan bangga menyambut kemenangan luar biasa dari film fashion 'Purun' di Melbourne Fashion Festival - Fashion Film Awards 2024," ungkap Ni Made Ayu Marthini, Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.

Baca Juga: Sinopsis Film The Meg, Pertarungan Melawan Hiu Raksasa

“Pencapaian ini bukan hanya merupakan kesuksesan bagi industri fashion dan film Indonesia, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di panggung global,” lanjutnya.

Film "Purun" mengangkat kisah menyentuh yang merayakan harta tersembunyi: tanaman purun, sumber daya alam asli Indonesia. Berlatar di lahan gambut Kalimantan Selatan dan Sumatera Selatan, film ini dibuat sebagai laporan kerja program pemberdayaan perempuan di dua area tersebut, yang merupakan program dari Badan Restorasi Gambut (BRG), dan didanai oleh United Nations Development Program (UNDP).

"Saya mendapat kehormatan untuk berkontribusi dengan mengajarkan mereka teknik kerajinan tradisional. Dengan keterampilan ini, mereka dapat mengubah tanaman purun yang tumbuh liar menjadi produk sehari-hari yang bernilai tinggi yang indah. Kreasi ini berpotensi menjadi sumber pendapatan berkelanjutan bagi masyarakat tersebut," ungkap Merdi Sihombing, Desainer Fashion Adat, dan juga pencipta film Purun.

Disutradarai oleh Bramsky yang visioner, dan didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, serta Gelanggang Inovasi & Kreativitas Universitas Gadjah Mada (GIK UGM), "Purun" mengajak penonton masuk ke dalam suatu perjalanan yang menawan dan menyaksikan perpaduan antara warisan budaya, semangat inovatif, dan keindahan alam yang menakjubkan.

"Film ini menunjukkan bagaimana program ini telah berhasil memberdayakan perempuan-perempuan tulang punggung perekonomian keluarga di lahan gambut dengan mengubah sumber daya lokal menjadi peluang ekonomi, yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan mereka," ungkapnya.

“Kemenangan 'Purun' sangatlah layak. Film ini menangkap dan memanfaatkan kekuatan bercerita tentang budaya, warisan, dan seorang desainer yang bekerja sama dengan komunitasnya untuk menghormati kerajinan dan serat tradisional. Penggabungan visi seorang desainer dan keterampilan turun-temurun ke dalam konteks kontemporer,” tambah Caroline Ralphsmith, CEO PayPal Melbourne Fashion Festival.

Halaman:

Editor: Chandra Adi N


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x