Network
PORTAL JOGJA - "Detroit," film yang disutradarai oleh Kathryn Bigelow dan dirilis pada tahun 2017, membawa penontonnya ke tengah-tengah kerusuhan rasial yang terjadi pada tahun 1967 di kota Detroit, Amerika Serikat.
Film ini menggambarkan keadaan sulit dan tegang di tengah-tengah perjuangan hak-hak sipil, memberikan sorotan yang intens pada satu kejadian khusus yang terjadi di Algiers Motel.
Sinopsis Film
Kisah dimulai dengan pemicu kerusuhan, yaitu penggerebekan polisi terhadap sebuah bar yang dijalankan oleh orang Afrika-Amerika tanpa izin. Kejadian ini memicu reaksi keras dari warga kota yang merasa terpinggirkan dan marah terhadap ketidakadilan rasial. Kota Detroit pun menjadi medan pertempuran antara demonstran dan kepolisian, menciptakan atmosfer kacau dan tegang.
Baca Juga: Sinopsis Film 1911 Revolution, Kisah Tonggak Sejarah Republik Rakyat Tiongkok
Di tengah kerusuhan, fokus cerita beralih ke Algiers Motel, di mana sekelompok orang Afrika-Amerika dan beberapa tamu putih berusaha mencari perlindungan dari kekacauan di luar. Ketegangan meningkat ketika seorang pemuda berusia 17 tahun bernama Carl Cooper (diperankan oleh Jason Mitchell) memutuskan untuk melempar sebuah starter pistol ke arah polisi dari kamar motel. Keputusan itu menjadi pemicu untuk serangkaian kejadian tragis yang mengguncang hati penonton.
Ketika polisi menduga bahwa ada penembak di motel, mereka memulai interogasi yang brutal dan tanpa ampun terhadap para tamu. Pemirsa disuguhkan adegan-adegan yang mengguncangkan, menyoroti kekerasan dan penyalahgunaan kekuasaan yang terjadi di tengah-tengah kekacauan sosial dan ketidaksetaraan rasial.
Pertarungan untuk keadilan menjadi fokus utama film ini, dengan pemeran utama seperti Algee Smith yang memerankan Larry Reed, seorang penyanyi muda yang bermimpi sukses tetapi harus menghadapi trauma yang mendalam akibat kejadian di motel. John Boyega juga memberikan penampilan menonjol sebagai Melvin Dismukes, seorang penjaga keamanan Afrika-Amerika yang berusaha memediasi ketegangan antara para tamu motel dan polisi.
"Detroit" tidak hanya menggambarkan sebuah episode bersejarah yang kelam, tetapi juga mengajukan pertanyaan tentang keadilan, kebijakan kepolisian, dan dampak rasisme sistemik. Film ini memaksa penonton untuk merenung tentang masalah-masalah sosial yang masih relevan hingga saat ini.
Baca Juga: Bereaksi Soal Tudingan Ijazah Palsu, Gibran Tunjukkan Ijazah Program Sarjananya
