Network
PORTAL JOGJA – Psikolog anak ternama Indonesia Seto Mulyadi atau yang sering disapa Kak Seto ternyata menyimpan kisah mengharukan di masa lampau. Lelaki yang kini berusia 70 tahun itu pernah hidup menggelandang di Jakarta.
“Tujuh bulan merasakan jadi gelandangan,” aku Kak Seto saat tampil dalam podcast Vincent dan Desta yang diunggah kanal YouTube VINDES.
Saat itu menurut Kak Seto dirinya baru saja lulus SMA. Kala itu orangtuanya berharap kedua anaknya yaitu Kak Seto dan saudara kembarnya Kresno, dapat menjadi insinyur ataupun dokter. Keduanya memilih bercita-cita sebagai dokter.
Baca Juga: Rachel Venny Gunakan Kangen Anak Sebagai Alasan Tak Jalani Karantina, Netizen Makin Geram
Sayang, Kak Seto tidak diterima, sedangkan saudara kembarnya diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. “Terus sering dibanding-bandingkan, dia sudah kuliah saya di rumah, akhirnya malu, harga diri merosot,” kenangnya.
Lantaran sering dibanding-bandingkan dengan saudara kandungnya itulah, Kak Seto merasa terusik dan memilih kabur dari rumah dan pergi ke Jakarta.”Saya pikir di Jakarta itu menjanjikan,” kata pria kelahiran Klaten Jawa Tengah itu.
Karena sama sekali tak punya pengalaman dan tak ada tujuan pasti, Kak Seto sempat merasakan tidur di emperan toko, di dekat bak sampah. Penggalan kisah di tahun 1970 itu pun dilewati Kak Seto dengan bekerja serabutan demi bertahan hidup.
Baca Juga: Film Spider-Man 3 dibintangi Tobey Maguire Hari Ini di Trans7 Selasa 19 Oktober 2021
“Jadi kuli pasar, jadi tukang batu, jadi pemulung,” kenangnya. Demi tak melupakan sejarah perjuangan hidupnya, kini Kak Seto yang telah menjadi tokoh sukses dalam pendidikan anak, sering kali ‘menyamar’ menjadi kuli ataupun pemulung saat berulangtahun. “Supaya saya ingat pernah di titik paling bawah,” kata Kak Seto.
Kehidupan Kak Seto mulai membaik setelah menjadi office boy sebuah kantor milik Ibu Nasution. Dari menjadi office boy di Kantor, Kak Seto kemudian menjadi asisten rumah tangga. Kerja serabutan ia lakoni, termasuk menjaga anak majikan.
