Network
PORTAL JOGJA - Aktris Scarlett Johansson menggugat Disney atas dugaan pelanggaran kontrak terkait layanan streaming film Black Widow yang sama dengan perilisan di bioskop.
Seperti dilansir dari Sky News penghasilan aktris tersebut sebagian didasarkan pada perolehan box office film Marvel dan, dalam dokumen pengadilan, dia mengatakan film itu dimaksudkan untuk rilis awal secara eksklusif di bioskop.
Namun pada kenyataannya, dengan dua perilisan tersebut telah mengakibatkan penghasilannya lebih sedikit daripada yang seharusnya, katanya.
Baca Juga: George Clooney Dikabarkan Segera Tambah Momongan
Dalam gugatan yang diajukan di Pengadilan Tinggi Los Angeles, Johansson menuduh bahwa Disney ingin meningkatkan jumlah pelanggan untuk platform streaming Disney+.
Sehingga ketika Black Widow memulai debutnya pada 9 Juli di bioskop, perusahaan juga telah merilisnya secara streaming dengan biaya $30 (£19 di Inggris).
Gugatan itu menyebut bahwa Disney ingin "menyimpan pendapatan untuk dirinya sendiri secara bersamaan menumbuhkan basis pelanggan Disney+, cara yang terbukti meningkatkan harga saham Disney".
Namun Disney bersikeras bahwa hal tersebut telah sesuai dengan kontrak Scarlett Johansson.
Perilisan film tersebut di Disney+ telah "secara signifikan meningkatkan kemampuannya (Johansson) untuk mendapatkan kompensasi tambahan selain $20 juta (£14.3m) yang telah dia terima hingga saat ini".
Disney mengatakan gugatan itu "sangat menyedihkan karena ketidakpeduliannya terhadap efek global yang mengerikan dan berkepanjangan dari pandemi Covid-19".
