Network
“Semoga semua kaum Muslimin yang wafat kena covid-19 diampuni dan dimuliakan Allah. Sementara yang berhasil sembuh dilindungi Allah dalam keta'atan kepadaNya. Al Fatihah...Amin,” cuit Tengku Zulkarnain.
“Senin, malam 29 Ramadan 1442H / 10 Mei 2021. Jam 18.25, Guru kita al-Mukarram Ust Tengku Zulkarnain sudah mendahului kita. Selama aku mengenal engkau, kesan ku, tak ada takut dalam dirimu. Takutmu engkau habiskan hanya untuk Allah,” tulis UAS, Ustad Abdul Somad melalui akun Twitternya.
“Innaillaihi wa innaillaihi raajiun, Selamat jalan guru kami.... Ustdz Tengku Zulkarnain,” ungkap penulis Zara Zettira.
Sebelum meninggal dunia, TengkuZul cukup aktif dalam mengeluarkan pendapatnya melalui akun Twitter. Terutama dengan kebijakan yang berkaitan dengan pemerintah.
Dalam satu hari saja, unggahannya dapat mencapai tujuh cuitan. Namun hal ini berhenti pada tanggal 2 Mei ketika dirinya mencuit tentang covid-19.
Bagi Ayang Utriza Yakin, intelektual muda NU yang berada di Belgia, meninggalnya Tengku Zulkarnain menjadi pengingat bahwa bahaya yang ditimbulkan covid-19 benar-benar ada.
“Turut berdukacita bagi keluarga yang di tinggalkan. Salat gaib, yasinan, & tahlilan. Semoga kita dapat mengambil iktibar dari musibah ini bahwa wabah Covid-19 ini sungguh amat berbahaya & mematikan dengan penularan yang sangat cepat,” ujar Ayang Utriza.
“Engkau benar-benar kembali ke fitrah. Doakan kami supaya istiqomah. Makin sunyi jalan ni ku rasa,” cuit UAS, Ustad Abdul Somad terlihat jelas merasa kesepian sepeninggal Tengku Zulkarnain.***
