PORTAL JOGJA - Perjalanan hidup seorang Aprilia Manganang ternyata tidak mudah.Terlahir sebagai perempuan pada 27 April 1992, atlet olahraga voli putri profesional ini ternyata pernah mendapat berbagai cobaan dalam hidup.
Potensinya dalam bidang olahraga sempat dipandang sebelah mata, ia pun sempat dibully karena masalah fisiknya, namun akhirnya ia dapat membuktikan diri dengan meraih prestasi untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah olahraga voli internasional.
April, panggilan akrab Aprilia Manganang, lahir di kepulauan Sangihe, Tahuna, dekat dengan perbatasan dengan negara Filipina. Ia menghabiskan masa SD dan SMP-nya di Tahuna.
“ Saya di SD pernah tidak naik kelas. Tapi saya ingin membahagiakan Mama Papa, saya cari cara bagaimana. Sedangkan di bidang pendidikan tidak mungkin. Saya bahkan baru bisa membaca ketika kelas 6 SD,” ujar April pada acara Explore Story Festoval di Rumah Faye tahun 2019 lalu.
Baca Juga: Tak Disangka! Ternyata Kebiasaan ini Bisa Merusak Gigi, Salah Satunya Ngemil
Dalam unggahan di platform Youtube, akun Aprilia Manganang yang memiliki 33 ribu subscriber ini April bercerita tentang kisah hidupnya.
Karena ingin membahagiakan orang tua, April mencoba dunia olahraga untuk mendapatkan prestasi dan uang. Ketika SMP ia pernah mencoba olah raga lari sebagai sprinter 100 dan 200 meter. Pada tahun 2005 ia sempat masuk kejuaraan nasional, meskipun setelah ada berbagai masalah, April memutuskan untuk berhenti.
April pun mencoba olahraga basket ketika menjalani SMA di Manado, namun olahraga inipun belum terlihat dapat menghasilkan uang untuk membantu orang tuanya.
Akhirnya ia pun mencoba olah raga voli. Kebetulan, Amasya Manganang, kakak dari April, telah terjun terlebih dahulu di olahraga ini.