Surat Wasiat Tersangka Pelaku Penembakan di Mabes Polri, Ini Isinya

31 Maret 2021, 22:07 WIB
Ilustrasi surat wasiat. /pixabay.com/jarmoluk

PORTAL JOGJA - Seorang tersangka pelaku penembakan di dalam komplek Mabes Polri, Rabu, 31 Maret 2021 telah ditembak mati.

Dalam konferensi pers, Kapolri Listyo Sigit menyebutkan bahwa tersangka pelaku adalah seorang perempuan berusia 25 tahun yang bertempat tinggal di Kelapa Dua, Ciracas, Jakarta Timur.

Dari hasil penggeledahan tempat tinggal tersangka ditemukan sebuah surat wasiat yang terlipat di dalam amplop.

Baca Juga: Pelaku Penembakan di Dalam Mabes Polri Adalah Lone Wolf Jaringan ISIS

“Wahai mamaku, maafin Zakiah yang belum pernah membalas pemberian keluarga. Mama, ayah jangan lupa senantiasa beribadah kepada Allah SWT dan jangan tinggalkan salat. Semoga Allah kumpulkan kembali keluarga di surga,” tulis tersangka mengawali surat tersebut.

Tersangka berinisial Z ini meminta maaf kepada ibunya atas perbuatannya, namun memberikan alasan bahwa perbuatannya ini untuk keselamatan dirinya dan keluarga di akhirat.

Z juga banyak menasehati keluarganya dalam surat tersebut. Salah satunya adalah berhenti berhubungan dengan bank, dalam hal ini penggunaan kartu kredit. Alasannya karena riba dan tidak diberkahi Allah.

Baca Juga: Penembakan di Mabes Polri, Teori Warga Twitter: Itu Hanya Pengalihan!

“Pesan berikutnya agar Mama berhenti bekerja menjadi Dawis yang membantu kepentingan pemerintah thogut,” tulis Z.

“Tinggalkan kepercayaan kepada orang-orang yang mengaku mempunyai ilmu, dekati ustad/ulama, tonton kajian dakwah, tidak membanggakan kafir Ahok dan memakai hijab,” tulis Z, kali ini untuk kakaknya.

Z juga berpesan agar keluarganya tidak mengikuti Pemilu, tidak mempercayai demokrasi, Pancasila, dan UUD.

“Berasal dari ajaran kafir yang jelas musyrik. Zakiah nasehatkan kepada mama dan keluarga agar semuanya selamat dari fitnah dunia yaitu demokrasi, pemilu dan tidak murtad tanpa sadar,” tulis Z.

Selain menyuruh dan melarang beberapa hal, Z juga menulis mengenai amalan tertinggi dalam Islam.

“Insya Allah dengan karunia Allah amalan jihad Zakiah akan membantu memberi syafaat kepada keluarga di akhirat. Jihad adalah tertinggi dalam islam,” tulisnya lagi.

“Sekali lagi maafkan Zakiah Ma, Ayah, Kakak, Mba Leli, Awi, Bpe, Ka Effa, Dede, Baim, Kevin, semuanya. Maafkan bila ada salah kata dan perbuatan. Semoga Allah kumpulkan kembali di surga-Nya,” tulis Z mengakhiri surat wasiatnya.

Menurut Kapolri, selain menemukan surat wasiat tersebut, Z juga diketahui meninggalkan pesan perpisahan di grup whatsapp keluarga.

Z diduga merupakan pelaku lone wolf, alias pelaku tunggal dengan ideologi radikal ISIS.

Saat ini kedua orang tua Z sudah berada di rumah sakit untuk mengidentifikasi jenazah Z.***

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Tags

Terkini

Terpopuler