Jokowi : Potensi Wakaf Uang di Indonesia Bisa Tembus Rp188 Triliun

- 25 Januari 2021, 13:27 WIB
Potensi Aset Wakaf Rp2.000 Triliun Setahun, Jokowi: Manfaatkan, Jangan Hanya untuk Ibadah
Potensi Aset Wakaf Rp2.000 Triliun Setahun, Jokowi: Manfaatkan, Jangan Hanya untuk Ibadah /YouTube Sekretariat Presiden/

PORTAL JOGJA - Presiden Joko Widodo (jokowi) menyebut potensi aset wakaf per tahun mencapai Rp2.000 triliun dan potensi wakaf uang bisa menembus angka Rp188 triliun

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan potensi wakaf di Indonesia sangat besar, termasuk untuk wakaf berbentuk uang yang dapat mencapai Rp188 triliun.

Baca Juga: Mangga Mahatir, Mangga Super Jumbo Asal Malaysia, Berikut Cara Menanam dan Merawat

Baca Juga: 15 Tips Mencangkok Pohon Mangga, Nomor 6 Ada yang Spesial!

"Di negara kita, potensi aset wakaf per tahun mencapai Rp2.000 triliun dan potensi wakaf uang bisa menembus angka Rp188 triliun," kata Presiden Jokowi dalam Peluncuran Gerakan Nasional Wakaf Uang dan Peresmian Brand Ekonomi Syariah Tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta, Senin 25 Januari 2021.

Jokwi mengatakan adanya potensi yang besar itu, Indonesia perlu terobosan baru dalam mengembangkan lembaga keuangan syariah yang dikelola dengan sistem wakaf.

Baca Juga: Gratis Ongkir Rp0 & ShopeePay Deals Rp1 Menanti di Promo Bulanan Shopee SMS!

Baca Juga: Wijin Ulang Tahun, Dapat Pesan Agar Amalkan Pancasila

Jokowi mengatakan pemanfaatan aset wakaf juga perlu diperluas. Aset wakaf bisa dikelola untuk tujuan sosial ekonomi sehingga berdampak signifikan bagi penurunan kemiskinan dan ketimpangan sosial masyarakat.

"Karena itu peluncuran gerakan nasional wakaf uang pada hari ini menjadi bagian penting bukan hanya meningkatkan awereness, kepedulian dan literasi masyarakat dalam hal ekonomi syariah, tapi sebagai upaya memperkuat rasa kepedulian untuk mengatasi kemiskinan dan ketimpangan sosial di negara kita," katanya.

Baca Juga: Tips Memilih dan Merawat Burung murai Batu Bakalan dan Anakan

Menurut Jokowi Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Sudah saatnya, Indonesia menjadi contoh praktik wakaf yang transparan, profesional, kredibel dan berdampak produktif bagi kesejahteraan dan perekonomian masyarakat.

Presiden RI Joko Widodo menyambut baik peresmian Brand Ekonomi Syariah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat atas kegiatan ekonomi syariah.

"Saya menyambut baik peresmian Brand Ekonomi Syariah. Ini sangat penting untuk meningkatkan awareness masyarakat sebagai dukungan atas kegiatan ekonomi syariah," kata Presiden Jokowi.

Baca Juga: Trailer Pertama Duel Monster Epik Godzilla vs Kong Dirilis, Seperti Apa Keseruannya?

Presiden yang juga bertindak sebagai Ketua Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) mengatakan Brand Ekonomi Syariah akan turut menyatukan gerakan meningkatkan nilai tambah ekonomi syariah di Indonesia.

Presiden menyampaikan ekonomi syariah masih memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan.

Ia juga meminta percepatan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah agar Indonesia dapat menjadi pusat ekonomi syariah global.

Baca Juga: BTS Makin Berkibar, Catat Rekor Baru dan Segera Rilis Ulang Album BE

"Ekonomi syariah masih memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. Pengembangan ekonomi syariah tidak hanya dijalankan oleh negara dengan mayoritas penduduk muslim tapi juga negara lain seperti Jepang, Thailand, Inggris dan juga Amerika Serikat mengembangkannya," kata Jokowi.

Jokowi menyatakan pemanfaatan wakaf dalam sistem ekonomi syariah harus diperluas tidak hanya untuk ibadah tapi juga untuk mengatasi ketimpangan sosial dan kemiskinan.

"Kita perlu perluas lagi cakupan pemanfaatan wakaf, tidak lagi terbatas untuk tujuan ibadah tapi dikembangkan ke tujuan sosial ekonomi yang memberikan dampak signifikan bagi pengurangan kemiskinan dan ketimpangan sosial dalam masyarakat," katanya.

Baca Juga: Rose BLACKPINK Segera Rilis Album Solo, Agensi Bilang Akan Sangat Berbeda

Sementara itu Wakil Presiden Ma'ruf Amin selaku Wakil Ketua merangkap Ketua Harian KNEKS menyampaikan Brand Ekonomi Syariah merupakan suatu logo atau simbol milik negara, yang digunakan untuk menyatukan kebersamaan dalam seluruh kegiatan yang berkaitan dengan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

Brand Ekonomi Syariah ditujukan juga untuk peningkatan literasi, edukasi, dan sosialisasi ekonomi dan keuangan syariah yang masif dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan keyakinan masyarakat akan ekonomi dan keuangan syariah.

Baca Juga: PM Italia Kecewa Pasokan Vaksin Covid-19 dari Pfizer Tertunda, Mau Ambil Langkah Hukum

"Saya berharap Brand Ekonomi Syariah dapat digunakan oleh seluruh kementerian, lembaga dan pemangku kepentingan yang bergerak dalam bidang ekonomi dan keuangan syariah, pada setiap kegiatan dan produk yang mereka miliki," kata Ma'ruf Amin.***

Editor: Bagus Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah