Festival Teras Malioboro Sajikan Gunungan Oleh-Oleh Setinggi 11 Meter Pecahkan Rekor Dunia

- 5 Maret 2024, 20:33 WIB
DIY memecahkan rekor MURI dan rekor dunia atas gunungan oleh-oleh setinggi 11 meter, dari lebih dari 3000 UMKM dan pedagang di kawasan Malioboro.
DIY memecahkan rekor MURI dan rekor dunia atas gunungan oleh-oleh setinggi 11 meter, dari lebih dari 3000 UMKM dan pedagang di kawasan Malioboro. /Humas DIY/

PORTAL JOGJA - DIY memecahkan rekor MURI dan rekor dunia atas gunungan oleh-oleh setinggi 11 meter, dari lebih dari 3000 UMKM dan pedagang di kawasan Malioboro. Gunungan oleh-oleh tersebut berisi produk kuliner, craft dan fashion, dan tercatat sebagai yang terbesar serta tertinggi yang pernah ada serta melibatkan UMKM terbanyak.

Perwakilan MURI, Sri Widayati menyerahkan piagam tersebut pada Selasa (05/03) di Teras 1 Malioboro, Yogyakarta dalam acara Festival Teras Malioboro. Festival ini digelar untuk memperingati HUT ke-2 Teras Malioboro dari 1 Februari hingga 7 Maret 2024.

Sekda DIY Beny Suharsono mengatakan, memberikan apresiasi atas pertumbuhan ekonomi yang disumbangkan oleh UMKM, terutama di Malioboro. Pemecahan rekor ini merupakan bukti semangat para pelaku UMKM untuk berkembang dan meningkatkan kesejahteraan melalui pertumbuhan ekonomi.

“Saya ingin menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas pencapaian Rekor Muri untuk Gunungan Oleh-Oleh Khas Jogja Tertinggi Dan Terbanyak Melibatkan 3000 UKM DIY yang telah kita raih bersama. Ini merupakan bukti dari tekad, kerja kolaboratif, dan cita-cita besar kita semua,” kata Beny.

Baca Juga: Reza Rahardian Genap Berusia 37 Tahun, Unggahan Prilly Latuconsina Jadi Sorotan

Saat ini Teras Malioboro, menjadi ikon baru dan pusat ekonomi kreatif di Yogyakarta. Teras Malioboro telah menjadi rumah bagi para pedagang yang dulu berjualan di sepanjang jalan legendaris Malioboro. Transformasi ini bukan sekadar perubahan fisik. Namun lebih kepada evolusi ruang kreatif yang menyediakan peluang lebih luas bagi pertumbuhan ekonomi lokal.

“Festival ini adalah apresiasi kepada tenant Teras Malioboro, yang mampu menunjukkan perkembangannya pada aspek SDM, Pemasaran dan Legalitasnya. Kami berharap ini bisa memicu tenant yang lain untuk berkembang dan naik kelas,” kata Beny.

Beny berharap, Teras Malioboro dapat terus berkembang menjadi pusat ekonomi kreatif yang kuat dan inklusif. Setiap elemen, dari pedagang fashion, aksesoris, kuliner, jasa pendukung, petugas keamanan, hingga pengunjung, dapat tumbuh bersama, menciptakan sinergi yang positif untuk kemajuan bersama.

Melalui tema yang diusung pada festival tahun ini, yaitu Neng, Ning, Nung, Nang, mengingatkan masyarakat pada empat tahapan filosofis dalam perjalanan hidup manusia Jawa menuju kemenangan dan keberhasilan. Tema ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi kita semua, selaku stakeholder di Teras Malioboro, untuk terus berjalan menuju keberhasilan.

Pada kesempatan ini, Beny mengatakan, juga mulai melaksanakan program Renovasi Rumah Layak Huni tenant Teras Malioboro, sebagai bentuk kepedulian kepada tenant Teras Malioboro agar memiliki rumah yang memenuhi standar minimal rumah layak huni. Dalam Proses penilaiannya Dinas Koperasi dan UKM DIY bekerjasama dengan Dinas PUPR ESDM DIY serta didukung para sponsor.

Halaman:

Editor: Chandra Adi N


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x