Gunung Merapi Muntahkan 8 Kali Awan Panas Guguran Sejauh 3500 Meter Arah Kali Krasak

- 9 Desember 2023, 05:57 WIB
Ilustrasi - Gunung Merapi memuntahkan awan panas guguran
Ilustrasi - Gunung Merapi memuntahkan awan panas guguran /BPPTKG/
PORTAL JOGJA - Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hari ini mengeluarkan awan panas guguran pada Jumat (8/12/23) pukul 14.46 WIB. 
 
Usai mengeluarkan awan panas guguran gunung berapi paling aktif di pulau Jawa ini kemudian mengeluarkan rentetan awan panas guguran  ke arah kali Krasak kabupaten Sleman dengan jarak luncur 3500 meter.
 
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dalam keterangan resminya menyebut gunung Merapi mengeluarkan 8 kali luncuran awan panas  guguran.
 
"Teramati 8 kali Awan Panas Guguran ke arah barat daya ( Kali Krasak ) dengan jarak luncur maksimum 3.500 meter, 22 kali guguran lava ke arah barat daya ( Kali Bebeng ) dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter dan 1 kali guguran lava ke arah selatan ( Kali Boyong ) dengan jarak luncur 1.200 meter," kata BPPTKG dalam keterangan resminya pada Jumat (8/12/23).
 
 
Menurut BPPTKG luncuran awan panas berikutnya terjadi pada pukul Pukul 14.49 WIB hingga Pukul 15.48 WIB. Selain itu terdengar suara guguran 5 kali dari Pos Babadan dengan intensitas suara kecil hingga sedang. Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan. 
 
BPPTKG merekomendasikan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
 
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
 
 
BPPTKG menghimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan masyarakat diharapkan agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung Merapi.
 
BPPTKG menambahkan jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.***

Editor: Chandra Adi N

Sumber: BPPTKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x